Kanal24, Malang – Universitas Brawijaya siap mengirimkan delegasi terbaiknya untuk mengikuti Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Pilmapres) Nasional tahun 2023. Kesiapannya terlihat dari terpilihnya dua delegasi, yaitu Nasim Amar dari Fakultas Kedokteran dan Deannisa Santika Putri dari Fakultas Vokasi, yang berhasil mengalahkan 19 peserta Pilmapres dari seluruh fakultas yang ada di Universitas Brawijaya.
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan FK UB, dr. Eriko Prawestiningtyas, Sp.F., selaku pendamping delegasi menyampaikan, ajang Pemilihan Mahasiswa Berprestasi merupakan kegiatan Nasional yang diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional Ditjen Belmawa.
“Seleksi dilaksanakan berjenjang tiap tahunnya di tingkat fakultas dan universitas. Masing-masing Universitas mengirimkan satu delegasinya, baik jenjang Sarjana dan jenjang Diploma.” sebut dr Eriko.
Ditambahkan dr Eriko, pemilihan kandidat didasari oleh kriteria-kriteria yang telah ditentukan oleh Universitas Brawijaya sebagai strategi untuk mengikuti Pilmapres, salah satunya mengenai Capaian Unggulan.
“Kandidat dinilai berdasarkan Capaian Unggulan (CU). CU porsi penilaian terbesar yaitu 50%. CU dilihat dari prestasi kompetisi, karir organisasi, keaktifan dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat, hasil karya yang dikeluarkan, atau aktif dalam kegiatan minat bakat itu juga menjadi potensi. Artinya, CU yang membuat seorang mapres dilihat utuh tidak hanya dari satu sisi, melainkan punya banyak kekuatan dari berbagai sisi.” jelas dr Eriko
Kriteria lainnya terkait pemilihan kandidat terbaik yang akan mewakili UB mencakup kemampuan mahasiswa menuliskan karya ilmiah dan kemampuan dalam berbahasa Inggris.
“Penilaian lain dilihat dari bagaimana mahasiswa menciptakan karya ilmiah, sebesar 30% dan bagaimana mereka fasih dalam berbahasa Inggris, sebesar 20%. Kedua kandidat yang terpilih dinilai berdasarkan capaian porsi-porsi yang disebutkan tersebut.” jelasnya.
dr Eriko menjelaskan, kedua delegasi yang menjadi wakil UB akan melanjutkan seleksinya di tingkat wilayah, dalam hal ini LLDIKTI yang dapat membuktikan mahasiswa UB dapat berkiprah maju sebagai paket yang lengkap, baik secara akademik dan juga nonakademik.
“Supaya memiliki nilai lebih dengan para kompetitor yang lain dari berbagai universitas, perlu dioptimalkan kembali CU yang mungkin bisa menambah poin, sehingga bisa kita naikkan.” tuturnya.
Strategi lainnya dari Universitas Brawijaya terkait penulisan karya ilmiah, mahasiswa akan didampingi untuk melakukan revisi, modifikasi, yang disesuaikan seoptimal mungkin dengan pedoman penulisan. Berkaitan dengan pelatihan Bahasa Inggris, pihak universitas akan mengirimkan tutor-tutor yang berasal dari FIB UB untuk membantu memfasilitasi delegasi terpilih.
“Mahasiswa tidak hanya sekadar mencapai CU secara mandiri saja, tetapi juga akan didampingi oleh dosen-dosen yang akan memoles kembali, memperkuat, dan meningkatkan performa mahasiswa agar semakin baik dalam hal public speaking.” ujar dr Eriko
Ia berharap, kegiatan menuju mahasiswa berprestasi dapat berjalan dengan lancar, step kedepan seleksi wilayah dapat lolos, dan semangat kompetensi ini tetap dipertahankan, baik dari mahasiswanya sendiri maupun dengan support dosen pendamping dan semua sivitas akademik UB. (rbs)