Kanal24 – Indonesia diprediksi akan dilanda El Nino tahun ini, yakni fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) yang di atas kondisi normal. Walaupun intensitasnya diprediksi rendah, Menurut Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menekankan pentingnya upaya mitigasi bencana kekeringan akibat dampak El Nino.
“Potensi El-Nino yang akan melanda Indonesia perlu kita waspadai bersama. Selain memicu kekeringan, minimnya curah hujan yang terjadi juga akan meningkatkan jumlah titik api, sehingga rawan terjadi kebakaran hutan dan lahan,” jelas Khofifah
Selain dapat memicu kekeringan, kurangnya curah hujan yang terjadi juga dapat meningkatkan jumlah titik api, sehingga rawan terjadi kebakaran hutan dan lahan. Pernyataan tersebut disampaikan Khofifah setelah menghadiri Rapat Koordinasi Kesiapsiagaan Bencana Kekeringan dan Kebakaran Hutan Lahan (26/4/2023) bersama dengan Luhut Binsar Pandjaitan, Menko Marves RI.
Dalam rapat koordinasi tersebut, Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan bahwa potensi kekeringan pada beberapa wilayah Indonesia perlu dimitigasi karena akan berdampak terhadap ketersediaan air untuk pertanian, pembangkit listrik tenaga air, sektor wisata, dan juga dampak ekonomi. Pada tahun 2015, El Nino yang kuat mengakibatkan kekeringan tanaman padi seluas 597 ribu hektare. Oleh karena itu, Khofifah menegaskan bahwa diperlukan langkah-langkah strategis dalam mengantisipasi bencana kekeringan dan kebakaran hutan dan lahan.
Menurut Khofifah, antisipasi terhadap dampak El Nino perlu dilakukan secara bersama-sama dan komprehensif, tidak hanya sesaat. Pihak BPBD Jatim akan segera melakukan koordinasi dengan kabupaten/kota untuk melakukan berbagai mitigasi berdasarkan arahan dari Luhut. Beberapa langkah yang akan dilakukan antara lain membuka posko kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), melakukan komunikasi dengan instansi terkait seperti TNI, POLRI, Perhutani, dan Dinas Kehutanan serta relawan pecinta lingkungan.
Selain itu, Pemprov Jawa Timur juga menyiapkan SK Siaga Darurat Karhutla guna mengantisipasi apabila perlu dilakukan Teknologi Modifikasi Cuaca. Mereka juga akan berkoordinasi dengan pihak PU Pengairan serta Dinas Pertanian untuk menjaga debit air di bendungan yang dimanfaatkan untuk pengairan persawahan.
Dengan adanya prediksi El Nino tahun ini, Khofifah Indar Parawansa mendorong masyarakat untuk selalu waspada dan melakukan upaya pencegahan dini terhadap bencana kekeringan dan kebakaran hutan dan lahan. Hal ini dilakukan agar dampak dari El Nino dapat diminimalisir, sehingga kebutuhan air untuk pertanian dan kehidupan sehari-hari tetap terpenuhi.