Kanal24, Malang – Dunia literasi kerap dianggap sebagai ruang yang penuh romantisme, namun bagi sebagian penulis, ia justru merupakan arena disiplin, ketekunan, dan kerja kreatif yang berlapis-lapis. Dalam forum Manajemen Talenta Nasional (MTN) Ikon Inspirasi di Gedung Samantha Krida Universitas Brawijaya, Rabu (24/9/2025), Valiant Budi Yogi hadir untuk membongkar mitos tersebut. Dengan gaya lugas, penulis sekaligus pencipta lagu ini menekankan bahwa menulis bukan semata perkara bakat, melainkan kemampuan mengolah ide, mengasah kepekaan, dan menyusun kembali pengalaman menjadi narasi yang bermakna.
“Menulis itu bukan sekadar menuangkan isi hati, tapi juga mengolah ide, mengeksplorasi hal-hal di sekitar kita untuk menjadi sebuah cerita,” tegas Valiant.
Baca juga:
Dies Natalis ke-62, Teknik Mesin UB Gelar Ganti Oli Gratis

Minat yang Terasah Jadi Bakat
Valiant menceritakan pengalamannya sejak kecil yang sudah gemar menulis. Awalnya ia tidak yakin memiliki bakat, tetapi karena minat yang kuat serta latihan konsisten, kemampuannya berkembang hingga tampak seperti bakat bawaan. “Bakat itu sebenarnya hasil dari minat yang terus diasah. Kalau rajin berlatih, akhirnya terlihat seperti bakat tertanam,” jelasnya.
Ia menegaskan bahwa perjalanan menjadi penulis tidak instan. Butuh proses panjang berupa kebiasaan membaca, berdiskusi, bertanya, dan mencari tahu berbagai hal baru. Kombinasi minat, latihan, serta rasa ingin tahu inilah yang membentuk kemampuan menulis yang matang.
Menyunting Tulisan adalah Kunci
Salah satu hal penting yang ditekankan Valiant adalah proses penyuntingan. Ia meminta peserta untuk tidak takut menghasilkan tulisan jelek pada draf pertama. “Tulisan pertama hampir pasti kurang bagus. Tapi jangan berhenti di situ. Dengan menyunting, pesan kita akan tersampaikan lebih baik,” ujarnya.
Valiant menyebut, menyunting bukan sekadar memperbaiki tata bahasa, melainkan juga memperhalus gagasan dan memperjelas pesan. Menurutnya, penulis idealnya belajar menjadi editor bagi dirinya sendiri. Namun, bila memungkinkan, melibatkan editor profesional juga penting agar karya bisa mencapai standar penerbitan yang lebih tinggi.
Era Digital Membuka Jalan Baru
Dalam sesi materinya, Valiant menyinggung kemudahan yang ditawarkan era digital bagi penulis masa kini. Jika dulu menerbitkan buku harus melewati proses panjang di penerbit konvensional, kini banyak tersedia platform penerbitan daring dan layanan self-publishing.
“Zaman sekarang memudahkan kita untuk menerbitkan karya sendiri. Kita bisa menyunting, membuat cover, hingga memasarkan buku secara digital,” jelasnya. Namun, ia mengingatkan agar penulis tidak menurunkan standar kualitas hanya karena mudahnya akses publikasi. Karya tetap harus melalui proses penyuntingan matang agar bisa bersaing di pasaran.
Karya Terkini: Buku dan Film
Tak hanya berbicara soal teknik menulis, Valiant juga berbagi kabar terbaru mengenai karyanya. Novel “Tukar Takdir” miliknya resmi diadaptasi menjadi film yang akan tayang di bioskop mulai 2 Oktober 2025.
“Jangan lupa nonton film Tukar Takdir. Saya berharap ceritanya bisa dinikmati lebih luas lagi, bukan hanya pembaca buku tetapi juga penonton film,” ungkapnya.
Selain itu, Valiant sedang mengerjakan dua novel baru yang masih dalam tahap penyuntingan. Ia juga merilis kembali buku Tukar Takdir dengan sampul terbaru yang sudah tersedia di toko buku. Hal ini menunjukkan bahwa konsistensi menulis membuka pintu ke berbagai peluang kreatif, termasuk masuk ke dunia perfilman.
Pesan untuk Talenta Muda
Mengakhiri materinya, Valiant memberi pesan khusus kepada generasi muda yang hadir dalam acara MTN Ikon Inspirasi. Ia menekankan bahwa menulis adalah perjalanan panjang yang penuh dengan latihan dan keberanian.
“Jangan takut menulis jelek. Jangan takut salah. Semua penulis besar juga memulainya dari nol. Yang penting berani menulis dulu, sisanya bisa diperbaiki,” pesannya.
Menurutnya, kunci utama bagi penulis muda adalah konsistensi, keberanian, dan keterbukaan terhadap kritik. Dengan bekal itu, karya mereka akan semakin matang seiring waktu.
Baca juga:
Bahaya BPA di Galon, Pakar UI Ingatkan Risiko
Kehadiran Valiant Budi Yogi dalam MTN Ikon Inspirasi menambah semangat ribuan peserta dari Malang Raya untuk berani berkarya di bidang sastra. Tidak hanya memberikan ilmu teknis, ia juga membagikan motivasi personal yang membuktikan bahwa penulis sukses lahir dari proses panjang, bukan dari bakat semata.
Melalui sesi inspiratif ini, diharapkan generasi muda semakin yakin bahwa menulis adalah jalan terbuka untuk mengekspresikan gagasan sekaligus membangun karier di dunia kreatif. (nid/tia)