KANAL24, Jakarta – PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO), berhasil mempertahankan pertumbuhan kinerja di tengah kondisi yang sulit. Hingga Semester I tahun 2020, SIDO membukukan pertumbuhan penjualan bersih sebesar 3,5%, dan laba bersih 11% dari periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Direktur Keuangan Sido Muncul, Leonard mengatakan bahwa permintaan akan produk-produk minuman kesehatan seperti produk minuman VIT C 1000, serta minuman herbal selama masa pandemi Covid-19 meningkat.
“Kenaikan ini menjadi pendorong utama kinerja penjualan di semester pertama tahun ini,” kata Leonard dalam keterangan resmi, Selasa (21/7/2020).
Selain itu, penjualan domestik di segmen herbal masih mengalami kenaikan, namun secara konsolidasi, penjualan segmen herbal dan supplemen mengalami sedikit pelemahan. Penyebabnya terutama disebabkan oleh penurunan penjualan ekspor di Filipina.
“Adapun total kontribusi penjualan ekspor hingga semester pertama ini adalah sekitar 2% atas total penjualan,” ujar Leonard.
Berikut adalah pertumbuhan penjualan per segmen di Semester I 2020, produk Herbal & Supplement turun 2%, Food & Beverage meningkat 16%, dan Pharmaceutical naik 6%.
Pada saat yang sama, laba operasi perusahaan mengalami kenaikan sebesar 7% pada semester pertama tahun ini dibandingkan tahun lalu. Kenaikan tersebut didorong oleh penurunan biaya operasional sebesar 4,5%. “Sejalan dengan pertumbuhan segmen F&B dan juga strategi efisiensi biaya operasional selama masa pandemi ini, SIDO membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 11%,” jelas Leonard.
Dari sisi strategi bisnis. Pada kuartal II tahun 2020, SIDO meluncurkan 7 produk dan varian baru, seperti; Esemag, Tolak Linu Cool, Kapsul JSH, dan sebagainya. Hingga pertengahn tahun ini, Sido Muncul telah meluncurkan 14 produk dan varian baru untuk mendukung gaya hidup masyarakat yang lebih sehat memasuki new-normal sekarang ini. (sdk)