Kanal24, Malang – Fakultas Vokasi (FV) Universitas Brawijaya (UB) merayakan Dies Natalis ke-15 dengan menggelar Seminar Nasional bertajuk “Driving Visionary Innovation” pada Rabu (26/06/2024). Acara ini menjadi momen penting dalam memperlihatkan komitmen fakultas terhadap pengembangan pendidikan vokasi yang relevan dengan kebutuhan industri. Dalam seminar ini, Dekan FV UB, M. Kholid Mawardi, S.Sos., M.A.B., P.Hd. mengungkapkan bahwa FV UB ini telah menyiapkan program studi yang sesuai dengan kebutuhan industri.
Saat ini, terdapat lima program studi yang mayoritas sudah terakreditasi unggul, yaitu Manajemen Perhotelan, Keuangan Perbankan, Administrasi, Desain Grafis, dan Teknologi Informasi. Selain itu, ada tiga program studi baru yang sedang dalam proses untuk segera dibuka, yaitu Bisnis Jasa Makanan Halal, Teknik Rekayasa Perangkat Lunak, dan Keuangan Digital.
“Ke depan, kami juga akan menyiapkan program trans-studi yang berbasis pada pengembangan sumber daya lokal yang dimiliki di Provinsi Jawa Timur,” ujar Kholid. Program-program ini mencakup Rekayasa Material, Pengembangan Teknologi Berkelanjutan, dan lain-lain. Fakultas Vokasi berkomitmen untuk mengembangkan kurikulum, meningkatkan kompetensi staf pengajar, serta membangun strategi kemitraan dengan industri.
Proses pengembangan ini akan dilakukan secara bertahap. Kholid Mawardi menyatakan bahwa kemungkinan mahasiswa baru akan memulai studi atau kegiatan di kampus Kepanjen, sambil melihat kesiapan infrastruktur yang ada. Di kampus ini, selain fokus pada formasi, juga akan dikembangkan science technopark oleh Universitas Brawijaya. Harapannya, kegiatan desain inovasi yang dihasilkan akan relevan dengan keterampilan yang diberikan kepada mahasiswa.
Sementara itu Rektor UB, Prof. Widodo, S.Si., M.Si., Ph.D.Med.Sc., menyampaikan bahwa UB selalu mengikuti strategi vokasi yang telah dikembangkan di Jawa Timur. Program-program studi diarahkan sesuai dengan kebutuhan industri di Jawa Timur.
“Yang paling penting adalah bagaimana kita menyiapkan infrastruktur pendidikan profesi yang sesuai untuk melatih keterampilan mahasiswa sesuai dengan kebutuhan industri,” ujar Prof. Widodo. Ia menekankan pentingnya hubungan antara perguruan tinggi, industri, Kamar Dagang dan Industri (KADIN), serta pemerintah di Jawa Timur dalam mengkonstruksi pendidikan vokasi di Universitas Brawijaya.
Dengan semangat kolaborasi ini, Universitas Brawijaya mengundang semua pihak untuk turut serta dalam mengembangkan pendidikan vokasi, khususnya di kampus baru di Kepanjen. (nid)