KANAL24, Malang – Nasib Bangsa Indonesia di masa depan bergantung pada kualitas generasi muda di zaman sekarang, yang mana ditentukan dari pendidikan yang diberikan termasuk pendidikan oleh orang tua. Guna membentuk generasi muda bangsa yang berkualitas, Wakil Bupati Malang Didik Gatot Subroto berpesan kepada para orang tua tentang pendidikan karakter anak.
“Pertumbuhan dan perkembangan anak di masa depan itu bergantung pada bagaimana orang tua memberikan kesempatan. Kapan mereka (anak) harus bisa diberikan ruang untuk bertemu dengan orang tuanya, bertemu dengan lingkungannya, bertemu dengan teman sejawatnya, sehingga bisa membentuk karakter anak,” tutur Wakil Bupati Malang Didik Gatot Subroto, Selasa (19/7/2022).
Ia meyakini, pada saat anak diberikan ruang yang cukup dan sesuai dengan kebutuhan, maka pertumbuhan dan perkembangan psikologis anak akan sesuai dengan yang diharapkan bangsa.
Selain mendapatkan pendidikan, setiap anak berhak untuk mendapatkan perlindungan. Memberikan dan memastikan perlindungan anak merupakan tugas dan tanggung jawab dari semua pihak. Hal tersebut Didik sampaikan dalam rangka menyambut Hari Anak Nasional. Tahun ini, tema yang diangkat pemerintah untuk memperingati Hari Anak Nasional (HAN) sama seperti tahun-tahun sebelumnya, yaitu “Anak Terlindungi, Indonesia Maju”.
“Kepedulian terhadap anak dalam bentuk peringatan hari anak janganlah sebatas kata dan ucapan semata. Kita hendaknya dapat mewujudkan kepedulian dalam sikap nyata,” kata Didik
Perkembangan dunia anak saat ini, kata Didik, memang jauh berbeda dengan zaman dulu. Saat ini, digitalisasi berpotensi besar memberikan dampak terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak. Sebagai orang tua, kita memiliki kewajiban untuk mengarahkan anak-anak kita dalam mengenal teknologi dan informasi.
Didik menambahkan, harus ada keseimbangan dalam memberikan pendidikan, tidak boleh berat sebelah. Negara berkewajiban memberikan pendidikan formal lewat lembaga sekolah. Kita juga berkewajiban memberikan pendidikan rohani kepada anak-anak, yang dalam pelaksanaannya juga memuat pendidikan karakter
“Di saat dua pendidikan ini kita berikan dengan model kesejajaran, InsyaAllah, Indonesia di masa depan dengan generasi mudanya akan menjadi generasi yang kuat. Generasi yang cinta kepada bangsa, tetapi tidak pernah meninggalkan Tuhannya. Artinya, nasionalis religius pasti akan kita dapatkan,” ujarnya. (nad)