KANAL24, Malang – Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMABA) Universitas Brawijaya atau yang dikenal dengan nama Raja Brawijaya. Pada tahun ini, UB tidak mengadakan ceramah dengan mengundang tamu dari luar akan tetapi lebih difokuskan pada pengenalan unit-unit pelayanan mahasiswa. Seperti Poliklinik UB, Rumah Sakit UB, Perpustakaan UB, Unit Konseling, Gedung Badan Usaha Akademik (BUA) dan Badan Usaha Non Akademik (BUNA), dan unit lain.
“Kita kembalikan ke “roh”nya PKKMABA itu sendiri. Jadi yg kita kenalkan kehidupan kampus, lebih fokus kepada unit-unit pelayanan yang ada di UB, agar mahasiswa itu mengenal semua unit yang ada dikampusnya. Contohnya, selama ini masih banyak mahasiswa yang tidak tau unit konseling, yang unit tersebut berperan untuk memberikan nasehat jika mahasiswa memiliki masalah pribadi yang tidak mungkin dikonsulkan ke dosen pembimbing akademik,” terang Prof. Dr. Abdul Hakim, Jumat (2/8/2019)
Mengenai kegiatan apa saja yang dilakukan pada hari pertama PKKMABA Universitas, Abdul menambahkan bahwa, tahun ini panitia ingin mendaftarkan ke MURI (Museum Rekor Indonesia) untuk mengadakan perkusi menggunakan alat-alat sekolah oleh sekitar 13.000 mahasiswa baru UB. Ketika ditanya tentang rincian kegiatan tersebut, Abdul menambahkan bahwa Ia bisa mengetahui pada saat gladi bersih tanggal 12/8/2019 nanti.
“Terkait dengan pelaksanaan PKKMABA, sesuai dengan Peraturan Menteri dan rektor. 1 hari untuk PKKMABA Univ. dan 2 hari untuk PKKMABA Fakutas. Jadi PKKMABA UB nanti mulai tanggal 13/8-15/8/2019. Kemudian, untuk kegiatan ceramah yang mengundang dari tamu luar, akan dilaksanakan diluar waktu PKKMABA,” tambahnya.
Rencananya, pada tanggal 24/8/2019 nanti, UB akan mengadakan MoU dan sekaligus ceramah dari Menteri Pertahanan dan Keamanan. Kegiatan ini, nanti dihadiri oleh Mahasiswa Baru UB.
Disinggung soal keamanan pelaksanaan PKKMABA. Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan tersebut memberikan tanggapan bahwa, sudah ada surat edaran dari Rektor terkait aturan-aturan yang harus dipatuhi oleh semua panitia baik dari unsur dosen maupun mahasiswa.
“Sudah diedarkan pemberitahuan rektor, bahwa selama PKKMABA nanti, baik yang universitas, fakultas, maupun jurusan, tidak boleh melakukan long march mengelilingi kampus karena kan setiap fakultas memiliki egonya masing-masing, dikhawatirkan nantinya menimbulkan konflik. Kemudian, pada saat PKKMABA Univ. tidak boleh yel-yel menyebutkan nama fakultasnya masing-masing.” Jelas alumni Unpad tersebut.
Ia juga berpesan kepada mahasiswa baru Universitas Brawijaya, nantinya jangan hanya fokus di kegiatan akademik, tetapi juga harus mengikuti kegiatan non akademik.
“Untuk syarat diterima bekerja ataupun pendaftaran beasiswa, pasti ada seleksi kemampuan softskill. Di negara-negara maju, bukan hanya mementingkan indeks prestasi akademik tetapi juga mementingkan softskill yang dimiliki. Seperti kemampuan bekerja sama, kejujuran, integritas, kemampuan berkomunikasi, itu menjadi hal yang utama,” pungkasnya. (sdk)