KANAL24, Malang – Produk kopi yang dihasilkan oleh petani magersari Dusun Sumbersari Tawangargo saat ini belum memiliki kemasan yang menarik. Kondisi ini menyebabkan produk kopi tersebut memiliki kendala dalam pemasarannya.
Hal ini menjadi perhatian dari tim doktor mengabdi UB dalam melakukan kegiatan pendampingan bagi petani disekitar UB Forest tersebut. Tim yang terdiri dari Dr. techn. Ir. Yusgan Adeputra Yusran, ST.MT, ars, Mangku Purnomo, SP., M.Si. Ph.D, Tatiek Koerniawati Andajani, SP., MP dan Ika Atasi Dewi, STP., MP pada tahun kedua pendampingan ini kemudian membuat program penguatan kelembagaan usaha petani dan mulai memberi pelatihan pengemasan produk.
“Ini tahun kedua kami terjun kepada warga Sumbersari ini. Pada tahun pertama fokus kepada produk namun kami melihat belum siapnya warga dan karang taruna secara kelembagaan sehingga tahun kedua kami fokus kepada penguatan kelembagaan dan pelatihan pengemasan,” kata Yusfan Adeputra, Rabu (13/10/2021).
Dosen arsitek UB ini menjelaskan pelatihan pengemasan produk ini merupakan langkah kedua setelah penguatan kelembagaan agar produk kopi yang dihasilkan memiliki kemasan yang menarik, ukuran yang sesuai kebutuhan pasar dan juga merek yang dikenal.
Pada pelatihan yang digelar rabu hari ini kepada perwakilan petani dusun Sumbersari, Tim Yusfan menghadirkan pemateri yang menguasai seluk beluk kemasan kopi dengan praktek pengemasan prosuk kopi.
Yusfan menambahkan pelatihan ini bertujuan agar kelompok tani dan karang taruna nantinya bisa mengemas produk kopi asal dusun Sumbersari dengan kemasan yang tidak kalah dengan produk serupa yang sudah beredar di pasaran. Dengan demikian aspek pemasaran dan penjualan kopi bisa segera dilakukan.
Dalam kesempatan yang sama anggota tim lainnya, Tatiek Koerniawati Andajani menambahkan bahwa tim doktor mengabdinya saat ini selain mulai mengembangkan produk juga fokus pada penguatan organisasi bagi kelompok tani ataupun karang taruna. Menurutnya pendampingan penguatan kelembagaan ini penting agar nantinya mereka memiliki organisasi yang sehat dan mampu mengelola berbagai bantuan atau program dari pihak manapun.
“Saat ini kami juga fokus membantu penguatan kelembagaan bagi mereka agar nantinya menajdi organisasi yang sehat dan mampu mengelola bantuan dari pihak manapun serta mampu melakukan kegiatan di bidang ekonomi yang bermanfaat bagi masyarakat sekitar,” tutup Tatiek.(sdk)