KANAL24, Jakarta – Demi mengembangkan bidang usahanya, PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) saat ini sedang melakukan pengembangan industri fabrikasi baja yang dikelola oleh anak usaha, yakni PT Waskita Karya Infrastruktur.
Adapun, pembangunan pabrik baja ini untuk mendukung berbagai proyek infrastruktur yang dikerjakan perseroan. Pabrik baja ini berlokasi di Kawasan Industri Modern Cikande, Serang, Banten.
Pabrik yang menghasilkan produk presisi dan berkualitas (precise & quality) itu merupakan pabrikasi baja yang didukung mesin Computer Numerical Control (CNC) berteknologi Eropa dan memiliki 20 jenis mesin dan alat fabrikasi.
“Fabrikasi baja ini direncanakan untuk menopang pertumbuhan Perseroan dengan produk-produk terbaik namun tetap memiliki harga kompetitif di skala nasional,” ujar Senior Vice President Corporate Secretary WSKT, Shastia Hadiarti, melalui siaran pers Rabu (4/12/2019).
Berbagai jenis mesin dan alat yang dimiliki oleh Pabrik Baja Waskita Karya Infrastruktur antara lain, CNC Angles Line XP 16 T6,CNC Angles Line SP 20 T6, CNC Drilling Angles Line Rapid 25T, Gantry Automatic CNC Drilling & Thermall Cutting Gemini 25 SP, CNC Plate Punching P 83 E, CNC Plate Punching P113 E, dan CNC Plate Soitaab Model Lineatech Pro Plasma. Semua mesin tersebut menggunakan teknologi teranyar dari Italia.
Shastia juga menyampaikan, nilai investasi yang disiapkan sebesar Rp230 miliar ini guna mendukung penyediaan kebutuhan tower transmisi, lantaran kebutuhan listrik di Sumatera masih belum mencukupi.
Apalagi jaringan listrik merupakan kebutuhan penting dalam pemerataan pembangunan dan penyediaan infrastruktur. Utamanya sebagai salah satu esensi utama dalam mendorong penanaman modal baik dalam negeri maupun asing.
Pembangunan pabrik ini juga dimaksudkan agar kontrak proyek infrastruktur yang diperoleh dapat dikerjakan oleh Perseroan dengan lebih cepat, sehingga dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, yang merupakan semangat kami dalam bekerja sebagai BUMN Karya” tambah Shastia.
Ke depan WSKT menargetkan kapasitas produksi mencapai 40 ribu sampai 50 ribu pada tahun 2020. Perseroan optimis investasi pabrik baja akan menjadi salah satu backbone dalam jangka panjang. (sdk)