Kanal24 – Dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Mental Sedunia yang jatuh pada 10 Oktober 2024, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengangkat tema “Mental Health at Work” atau “Kesehatan Mental di Tempat Kerja.” WHO menyoroti pentingnya menciptakan lingkungan kerja yang mendukung kesehatan mental bagi seluruh pekerja di dunia.
Menurut data WHO, sekitar 15% orang dewasa usia kerja diperkirakan memiliki gangguan mental pada tahun 2019. Lebih jauh lagi, sebanyak 12 miliar hari kerja hilang setiap tahun secara global akibat depresi dan kecemasan, dengan kerugian produktivitas mencapai US$ 1 triliun setiap tahunnya. Kondisi kerja yang buruk—seperti diskriminasi, ketidaksetaraan, beban kerja yang berlebihan, kurangnya kontrol pekerjaan, dan ketidakamanan kerja, diketahui menjadi risiko signifikan bagi kesehatan mental.
Padahal, pekerjaan yang layak sangat berperan dalam mendukung kesehatan mental. Menurut WHO, hampir 60% populasi dunia bekerja, dan setiap pekerja berhak atas lingkungan kerja yang aman dan sehat. Pekerjaan yang layak memberikan berbagai manfaat, termasuk penghasilan, rasa percaya diri, tujuan hidup, serta kesempatan untuk membangun hubungan positif dan berpartisipasi dalam komunitas.
Namun, lingkungan kerja yang tidak aman, beban kerja yang berlebihan, atau kurangnya dukungan, dapat berdampak negatif pada kesehatan mental. WHO menyebutkan bahwa sektor-sektor seperti kesehatan, kemanusiaan, dan pekerja darurat memiliki risiko lebih tinggi mengalami dampak buruk terhadap kesehatan mental akibat paparan peristiwa negatif di tempat kerja.
Terkait hal ini, WHO merekomendasikan serangkaian langkah untuk mendukung kesehatan mental di tempat kerja, termasuk pelatihan bagi manajer untuk mengenali tanda-tanda distress mental, penyediaan akomodasi yang memadai bagi pekerja dengan gangguan mental, serta intervensi untuk mendukung karyawan agar bisa kembali bekerja setelah mengalami gangguan kesehatan mental.
Dengan menciptakan lingkungan kerja yang aman dan mendukung, perusahaan tidak hanya melindungi hak fundamental pekerja, tetapi juga meningkatkan produktivitas, retensi staf, dan performa kerja secara keseluruhan. Hari Kesehatan Mental Sedunia tahun ini menjadi momentum penting untuk mendorong kolaborasi antara pemerintah, pengusaha, dan organisasi pekerja guna memastikan kesehatan mental menjadi prioritas di tempat kerja.(din)