KANAL24, Jakarta – Lima perusahaan yang terdiri dari BUMN dan swasta menyatakan komitmennya untuk mendukung gelaran Expo 2020 Dubai pada Oktober 2020 mendatang di Dubai, United Arab Emirate (UAE).
Kelima perusaahaan multinasional tersebut adalah PT Astra International Tbk [ASII], PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA), Grup APRIL (Asia Pasific Resources International) dan Citarasa Prima (CRP) Group.
Kelima perusahaan ini memiliki peran yang berbeda dalam rangka mensukseskan keikutsertaan Indonesia pada expo bertaraf internasional tersebut. ASII menjadi sponsor utama, WIKA ditetapkan sebagai kontraktor pemenang yang akan membangun paviliun Indonesia yang modern dan futuristik dan Citarasa Prima (CRP) Group sebagai pengelola restoran di Paviliun Indonesia. Sedangkan dua perusahaan lainnya melakukan sesuai dengan core bisnisnya.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan (Kemendag), Dody Edward, mengatakan pemerintah dan swasta menyiapkan anggaran lebih dari Rp400 miliar untuk membangun Paviliun Indonesia pada Expo 2020 Dubai tersebut. Anggaran tersebut termasuk untuk pembangunan Paviliun yang akan dikerjakan oleh WIKA.
Karena waktu expo yang begitu lama yaitu 173 hari, maka pemerintah dan stakeholder terlibat harus memastikan paviliun diisi dengan berbagai kegiatan yang menarik untuk menarik visitor berkunjung ke paviliun Indonesia.
Dody menegaskan dengan keiikutsertaan Indonesia pada expo tersebut, maka Indonesia berpeluang untuk menggrab investor lebih banyak dari 190 negara yang ikut serta. Selain itu pemerintah juga berpeluang untuk mencari pasar baru terutama Negara non tradisional untuk menjalin kerjasama perdagangan sehingga ekspor Indonesia meningkat. Pasalnya expo ini akan dihadiri sekitar 25 juta dari berbagai negara. Untuk itu pemerintah harus mampu merebranding Indonesia di wajah dunia internasional.
“Posisi paviliun kita sangat strategis dan modern. Kita tidak bisa sebut berapa target ekspor dan investasi yang bisa kita grab, tapi kita ciptakan image positif tentang Indonesia yang menjanjikan sehingga kedepan investasi dan pasar ekspor bisa masuk,” kata Dody dalam keterangannya, Sabtu (19/10).
Dody menambahkan di paviliun Indonesia, nantinya Kemendag akan menyuguhkan berbagai sektor unggulan yang bisa ditawarkan kepada calon mitra dagang dan investor. Diantaranya adalah sektor otomotif, sektor konstruksi, sektor pariwisata dan industri kreatif. Menurutnya sektor – sektor ini sangat prospektif dan terbukti bisa go internasional. Namun begitu pemerintah tidak menutup kemungkinan untuk mempromosikan sektor-sektor lain seperti pariwisata, UMKM berbasis ekspor dan lainnya.
“Yang akan diunggulkan seperti industri jasa konstruksi, sektor berbasis komoditi, sektor otomotif. Jadi kita akan memanggil pelaku usaha di sektor – sektor itu misal dari otomotif apakah dari pelaku usaha bannya, pelaku usaha accu atau aksesorisnya,” pungkas Dody.
Sementara itu Duta Besar Indonesia untuk Uni Emirat Arab, Husin Bagis, menambahkan bahwa dengan adanya expo tersebut, Indonesia akan mendapatkan benefit seperti potensi pertumbuhan wisatawan mancanegara terutama yang berasal dari United Arab Emirate (UAE). Menurutnya jumlah wisman asal UAE yang berkunjung ke Indonesia saat ini baru sekitar 100 ribu wisman.
Apabila pemerintah berhasil mempromosikan Indonesia melalui paviliun dalam expo tersebut, potensi lonjakan wisman asal UAE yang akan berkunjung ke Indonesia bisa mencapai 500 persen. Syaratnya Indonesia harus aktif dan kreatif dalam mempromosikan sektor wisata Indonesia.
“Selama ini ekspor kita ke UAE sekitar USD1,5 miliar dolar kita impor dari UAE USD2 juta dolar, jadi kita defisit setengah miliar dolar. Dengan Dubai expo ini kita bisa tekan defisit itu, syukur-syukur bisa surplus nantinya,” papar Husin.(sdk)