KANAL24, Malang – Pemerintah Kota Malang mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor 13 tahun 2021 tentang diizinkannya wisuda secara langsung atau luring. Dalam surat tersebut, Pemkot Malang mengizinkan wisuda boleh dilakukan secara langsung dengan pembatasan maksimal 200 orang dalam sekali kegiatan.
Menyikapi SE tersebut, Universitas Brawijaya (UB) sebagai salah satu kampus di Kota Malang, memilih tetap melakukan wisuda daring.
Kepala Bagian Akademik UB, Hery Prawoto menjelaskan bahwa sejauh ini jajaran pimpinan kampus memutuskan hingga wisuda periode April akan tetap dilakukan secara daring. Salah satu alasannya adalah persiapan protokol kesehatan harus dilakukan jauh-jauh hari.
“Bukan berarti kami tidak mau menjalankan arahan Walikota. Tetapi pimpinan memang masih ingin menjaga agar semuanya clear dulu. Sebab, proses vaksinasi masih terus berlangsung untuk dosen dan tendik di UB,” terangnya, Rabu (24/3/2021).
Selain protokol kesehatan yang menjadi hal wajib, faktor teknis lain seperti kesiapan ruangan serta memastikan calon wisudawan dalam kondisi sehat juga memakan waktu yang tidak sebentar. Belum lagi dalam sekali wisuda hanya dibatasi maksimal 200 wisudawan.
“Kalau misalnya dalam satu periode ada 1000 wisudawan, maka kami harus menggelar berapa kali wisuda. Belum lagi risiko ketika bertemu langsung setiap kali prosesi wisuda. Jadi kami masih menghindari risiko tersebut,” imbuh Hery.
Sementara itu ditemui disela-sela pelaksanaan vaksinasi lanjutan di Samantha Krida UB hari ini, Dirut RSUB yang juga Ketua Satgas Covid-19 UB, Dr. Sri Andarini juga menyarankan agar sementara waktu wisuda masih dilakukan secara daring. Apalagi, penambahan kasus COVID-19 di Kota Malang belum sepenuhnya stabil. Fluktuasi penambahan kasus masih terjadi dan cukup berisiko.
“Saya juga sudah sampaikan ke Pak Rektor kalau untuk bulan-bulan ini jangan dulu. Mungkin kalau sehabis lebaran akan coba dievaluasi lagi seperti apa kondisinya,” pungkasnya. (Meg)