Kanal24, Malang – Kementerian Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Republik Indonesia bekerja sama dengan Universitas Brawijaya (UB) menyelenggarakan rangkaian acara untuk memperingati Hari Habitat Dunia dan Hari Kota Dunia 2024, yang bertemakan “Engaging Youth to Create a Better Future: Youth Leading Climate and Local Action For Cities”. Acara yang digelar pada Rabu, (9/10/2024), ini menyoroti peran penting generasi muda dalam memimpin aksi iklim dan upaya lokal guna menciptakan masa depan perkotaan yang berkelanjutan.
Kegiatan dimulai dengan penanaman pohon secara simbolis, yang diikuti oleh berbagai tokoh, termasuk Direktur Aset Universitas Brawijaya, Direktur Pascasarjana Universitas Brawijaya, Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Jawa Timur, serta Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPRKP) dan Dinas Lingkungan Hidup Kota Malang.
Sebanyak 100 pohon ditanam di lingkungan Universitas Brawijaya dan di lokasi pembangunan infrastruktur Balai Prasarana Permukiman Wilayah Jawa Timur. Langkah ini merupakan bagian dari upaya nyata dalam mengurangi dampak perubahan iklim dan menjaga lingkungan hidup.
Riska Dewi Wijayanti, S.Kom., M.T., PPK Tata Laksana Balai Prasarana Permukiman Wilayah Jawa Timur, sekaligus Ketua Pelaksana kegiatan dalam sambutannya menyampaikan pentingnya peran pemuda dalam menjaga lingkungan dan mengatasi krisis iklim.
“Hari Habitat Dunia ini menjadi momentum bagi generasi muda untuk meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan dan iklim. Kami berharap acara ini dapat menambah pemahaman mahasiswa UB tentang pentingnya habitat dan keberlanjutan,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Balai Prasarana Pemukiman Wilayah Jawa Timur, M. Reva Sastrodiningrat, S.T., M.Sc. menyampaikan bahwa tema Hari Habitat Dunia dan Hari Kota Dunia 2024, ini sangat relevan dengan tantangan iklim dan lingkungan yang kita hadapi saat ini. Ia menekankan pentingnya kolaborasi dengan mahasiswa sebagai generasi penerus yang memiliki potensi besar dalam menciptakan solusi inovatif untuk mengatasi krisis iklim dan lingkungan.
“Hari Habitat ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya tata kelola lingkungan, termasuk pengelolaan air, sanitasi, dan kawasan pemukiman. Kementerian PUPR terus melakukan kampanye publik dan memberikan pembinaan kepada pemerintah daerah untuk memastikan pembangunan berkelanjutan dan pemeliharaan infrastruktur dasar yang penting bagi kehidupan masyarakat,” tuturnya.
Mewakili Rektor Universitas Brawijaya, Dr. Setiawan Noerdajasakti, S.H., M.H., Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kewirausahaan Mahasiswa Universitas Brawijaya, menyampaikan bahwa kedua peringatan ini saling berkaitan erat. Ia mengungkapkan refleksi mengenai pentingnya menyiapkan kota terlebih dahulu sebelum menata habitatnya, terutama di Kota Malang yang merupakan peninggalan kolonial Hindia Belanda.
“Dari pengalaman saya tinggal di Kota Malang selama 60 tahun, kota ini sudah dirancang dan ditata dengan sangat baik, mulai dari kawasan permukiman, perkantoran, hingga rute untuk mengatasi kemacetan di masa depan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Dr. Setiawan menekankan bahwa generasi selanjutnya memiliki tanggung jawab untuk melanjutkan penataan kota agar tidak menyimpang dari sejarahnya. Dengan perencanaan yang baik, pembangunan kota dan habitat dapat selaras.
Kegiatan ini juga merupakan wujud nyata dari kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat sipil dalam mengatasi permasalahan iklim dan lingkungan. ya. (fan/din)