KANAL24, Malang – Kepedulian terhadap ekosistem laut, membawa Sutari, warga dusun Bajulmati berinisiatif mendirikan Sekolah Alam. Berada di Dusun Bajulmati RT 42/05 Desa Gajah Rejo Kecamatan Gedangan Kabupaten Malang, Sekolah Alam ini ia dirikan pada awal tahun ini yakni tepat pada 1 Januari 2021.
Total ada 12 siswa yang mengikuti Sekolah Alam tersebut, mereka mayoritas merupakan anak-anak yang tinggal di sekitar Pantai Bajulmati. Karena istilahnya masih “babat alas”, saat ini yang bertugas menjadi guru adalah Sutari sendiri.
Sekolah Alam ini mengajarkan tentang pengenalan ekosistem laut, fungsi atau rantai dalam kehidupan antara manusia, alam, binatang dan ikan laut. Selain itu, sekolah alam ini juga mengajarkan perbedaan mamalia, hewan dan tumbuhan diantaranya perbedaan penyu, kura-kura, dan labi-labi, juga mengenalkan fungsi dari pandan laut bagi dawrah pessisir atau pantai.

“Selain belajar mengenal alam, Sekolah Alam ini juga belajar menanan, merawat, dan mengawasi salah satunya penyu dan mangrove. Jadi saya mengajarkan mengenai fungsi penyu bagi ekosistem laut, fungsi mangrove bagi habitat dan alam, dan fungsi padang lamun serta terumbu karang,” terang Sutari kepada kanal24.co.id, Rabu (10/3/2021).
Lanjutnya, Sekolah Alam harus dimulai untuk memberi keseimbangan terhadap perekonomian. Wisata harus diimbangi dengan konservasi, karena dengan konservasi, manusia bisa mengurangi angka kepunahan atau pun kerusakan ekosistem khususnya ekosistem laut.
Sutari berharap, ada kepedulian serta sentuhan untuk memperkuat konservasi dari segi apapun. Pendiri Bajulmati Sea Turtle Conservation (BSTC) ini pun meminta generasi muda sebagai penerus bangsa untuk mencintai alam dan lebih mengenal berbagai kegiatan konservasi.
“Ini merupakan cara saya mengajar langsung kepada anak-anak agar mereka memiliki hubungan langsung dengan alam. Saya ingin mereka dan kita semua belajar dan berbuat pada alam. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada para pecinta alam,” tandasnya. (Meg)