KANAL24, Jakarta – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengaku, saat ini mayoritas calon emiten yang masuk ke dalam pipeline pencatatan perdana saham (IPO) merupakan perusahaan beraset besar dan sebagian besar dari sektor trade, service and investment.
Menurut Direktur BEI, I Gede Nyoman Yetna Setia dalam acara Bincang Virtual Direksi BEI di Jakarta, Jumat (26/6/2020), hingga akhir pekan ini terdapat 21 perusahaan yang masuk ke dalam pipeline IPO. Jumlah calon emiten ini belum bertambah sejak akhir pekan lalu.
“Dalam pipeline masih ada sekitar 21 calon emiten. Sebanyak sebelas perusahaan beraset besar, delapan perusahaan medium dan sisanya perusahaan yang masuk kategori small,” ujar Nyoman.
Dia menyebutkan, sebanyak delapan calon emiten berasal dari sektor trade, service and investment, sebanyak lima perusahan dari sektor properti, real estat dan building construction. Sementara itu, delapan calon emiten merupakan perusahaan di sektor agriculture, basic industry and chemical, finance, serta consumer goods.
Nyoman mengatakan, saat ini terdapat 25 issuer yang akan menerbitkan 30 emisi obligasi/sukuk yang berada dalam pipeline di BEI. Selain itu, terdapat dua reksa dana bursa (ETF) yang masuk ke dalam pipeline dan sepanjang tahun ini sudah ada tujuh ETF yang tercatat di BEI. (sdk)