KANAL24, Malang – Komitmen Universitas Brawijaya untuk membantu perkembangan Desa Pelem Ponorogo ters berlanjut. Tidak hanya para dosen yang terlibat namun UB juga mengirim 10 mahasiswa dalam program KKN Tematik Doktor Mengabdi yang dilaksanakan LPPM UB di Desa Pelem, Kecamatan Bungkal, Kabupaten Ponorogo. Kegiatan lapang telah dilaksanakan selama 27 hari sejak tanggal 5 Juli 2022 sampai tanggal 1 Agustus 2022. Mahasiswa yang tergabung dalam Tim KKN DM di Desa Pelem berasal dari empat Fakultas yaitu Fakultas Teknik, Fakultas Hukum, Fakultas Ekonomi Bisnis, Fakultas Pertanian. Target kegiatan KKN Tematik DM kali ini adalah membantu Desa Pelem dalam meningkatkan Indeks Desa Membangun yang berdasar data Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi sampai tahun 2022 ini berada dalam kategori Desa Berkembang.
Dalam kurun 27 hari telah banyak kegiatan yang dilaksanakan bersama tim pelaksanan Doktor Mengabdi, perangkat desa dan masyarakat seperti membantu memetakan jaringan air bersih di dukuh Batur, membantu menyusun draft produk hukum desa, membantu UMKM dalam membuat desain produk dan buklet, memberikan pelatihan olahan pisang nugget, edukasi di TK Dharma Wanita dan ikut dalam berbagai kegiatan yang diselenggarakan oleh pemerintah desa dan lembaga masyarakat. Selama di lokasi KKN, mahasiswa mempelajari kultur masyarakat desa dalam kegiatan kenduri, tahlilan, hajatan dan rembuk warga. Mahasiswa juga berkesempatan belajar langsung aktifitas pertanian dan peternakan yang dilaksanakan masyarakat. Tim mahasiswa KKN Tematik DM ini dikomandani oleh Ivena Swarhisa Saragih dari Fakultas Hukum angkatan tahun 2019. Sedangkan pembimbing lapang ada tiga dosen UB sekaligus sebagai pelaksana Program DM tahun 2022 di Desa Pelem. Ketiga dosen tersebut adalah Dr. Ir. Runi Asmaranto, ST. MT. dan Dr. Ir. Sugiarto, ST. MT. dari Fakultas Teknik serta Ibnu Sam Widodo, SH. MH. Dari Fakultas Hukum.
Dalam sambutanya saat penyerahan peserta KKN kepada Pemerintah Desa, Sugiarto berpesan kepada mahasiswa agar tetap menjaga citra Universitas Brawijaya sebagai Perguruan Tinggi yang besar, membaur dengan aktifitas masyarakat, membantu pemerintah desa dalam menyiapkan data dan dokumen untuk meningkatkan angka IDM, membantu UMKM dalam meningkatkan mutu produk dan pemasaran digital dan lain-lain sebagaimana yang telah dibekali oleh LPPM UB.
Kegiatan KKN DM diawali dengan melakukan survei ke UMKM yang ada di Desa Pelem. Beberapa UMKM di Desa Pelem telah diidentifikasi oleh mahasiswa KKN antara lain pengrajin sangkar burung (20 pengrajin), pengrajin tas anyaman dari platik, pengrajin reyog, pengrajin pot beton, UMKM rempeyek kacang, UMKM sermiyer, UMKM tempe, UMKM tiwul instan dan lain-lain. Untuk pembelian produk tas anyaman harus melalui sistem Pre Order karena pengrajin hanya membuat tas sesuai dengan pesanan konsumen. Secara umum produk UMKM di Desa Pelem masih dipasarkan secara konvensional dan belum sampai merambah ke sistem pemasaran digital. Dari permasalahan tersebut mahasiswa KKN mencoba untuk membuatkan desain produk, pamflet UMKM dan mengajari UMKM cara memasarkan online .
Untuk meningkatkan IDM Desa Pelem, mahasiswa KKN Bersama tim Doktor Mengabdi membantu melengkapi dan dokumen yang dibutuhkan, terutama dokumen kelembagaan dan dokumen prasarana yang belum didokumentasikan. Beberapa draf Produk Hukum Desa seperti draft AD/ART BUM Desa, draft AD/ART HIPPAM Sumber Panguripan, draft Penyertaan Modal BUM Desa juga dibuat oleh mahasiswa KKN bersama tim Doktor Mengabdi. Selain itu, juga dibuat modul “Pengembangan Potensi UMKM Desa dengan Memaksimalkan Pemasaran Digital oleh Unit-Unit UMKM di Desa Pelem” yang berisi tentang pentingnya mengembangkan potensi UMKM yang dimiliki Desa Pelem dalam mendukung perkembangan perekonomian desa. Untuk melihat potret IDM dan kekurangan dokumen yang diupload serta untuk membekali operator data dan dokumen, maka tim DM telah mengadakan Pelatihan Peningkatan Indeks Desa Membangun kepada Perangakat Desa dan perwakilan dari Lembaga Kemasyarakatan Desa Pelem. Dari data eksisting diketahui ternyata masih banyak data dan dokumen Desa Pelem yang masih kosong atau belum terupload ke system Kementerian Desa karena ketidak pahaman operator. Pasca pelatihan ini diharapkan operator segera mengisi data dan dokumen yang masih kosong sehingga di tahun 2023 nanti Desa Pelem telah naik kelas menjadi Desa Maju.(sdk)