Kanal24, Malang – Sebanyak 164 mahasiswa asing dari berbagai negara mengikuti East Java International Student Experience 2024 di Universitas Brawijaya Malang. Program ini dirancang untuk memperkenalkan peserta pada kekayaan budaya, bahasa, dan potensi kewirausahaan lokal.
Di tengah arus globalisasi yang semakin mendominasi, pemahaman akan budaya lokal menjadi semakin mendesak, baik untuk membangun hubungan lintas budaya yang harmonis maupun untuk menjaga keberlanjutan identitas budaya di tengah dunia yang semakin terhubung. Program ini tidak hanya memberi kesempatan bagi para peserta untuk mendalami tradisi dan kearifan lokal Jawa Timur, tetapi juga menyiapkan mereka untuk menjadi pelaku yang mampu menjembatani keunikan lokal dengan peluang global.
Didik Hartono, SS., M.Pd., selaku Direktur Kantor Internasional UB pada Kamis (08/08/2024) menyampaikan bahwa acara ini merupakan kesempatan bagi mahasiswa asing untuk lebih memahami dan mengapresiasi budaya Indonesia, khususnya di wilayah Jawa Timur.
“Kami menyelenggarakan acara ini untuk memberikan pengalaman belajar bersama tentang bahasa, budaya, dan kewirausahaan. Pada hari pertama, acara dibuka oleh Rektor UB dan dihadiri oleh para ketua International Office dari berbagai perguruan tinggi,” ujarnya.
Acara dimulai dengan pembukaan resmi yang dihadiri oleh Rektor Universitas Brawijaya serta para ketua International Office dari berbagai universitas di Indonesia. Setelah itu, para mahasiswa asing diajak untuk mengikuti sesi pembelajaran yang mendalam mengenai bahasa dan budaya Indonesia. Selain itu, mereka juga diberikan materi tentang kewirausahaan, yang diharapkan dapat memberikan wawasan baru bagi mereka dalam mengembangkan kemampuan bisnis di masa depan.
Pada hari kedua, peserta diajak untuk mengunjungi pusat industri keramik di Dinoyo, Malang. Di sana, mereka mendapatkan kesempatan untuk melihat langsung proses pembuatan keramik yang merupakan salah satu produk unggulan dari daerah tersebut. “Kemarin, kita ajak mereka melihat bagaimana proses pembuatan keramik di Dinoyo,” jelas Didik Hartono.
Selain itu, rombongan mahasiswa juga diajak ke Kota Batu untuk mengeksplorasi dunia pertanian secara langsung. Mereka diajak merasakan pengalaman memetik jeruk dan belajar tentang berbagai aspek pertanian yang menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat Batu. “Hari ini kita ajak mereka ke lingkungan Kota Batu, untuk melihat dunia pertanian secara langsung, mulai dari merasakan susahnya memetik jeruk hingga memahami proses pertanian di sini,” tambah Didik.
Pada hari ketiga, fokus program beralih ke pengenalan budaya dan tradisi lokal di Batu. Didik Hartono menekankan bahwa tujuan utama dari kunjungan ini adalah untuk memberikan pemahaman mendalam kepada mahasiswa asing mengenai kehidupan masyarakat Batu dan bagaimana mereka bergantung pada sektor pertanian. “Ini adalah upaya untuk mengenalkan mereka terhadap budaya masyarakat Batu, terutama dalam hal pertanian. Mereka tidak hanya mendengar teori, tetapi juga langsung mempraktikkan dan merasakan sendiri bagaimana kegiatan pertanian dilakukan,” katanya.
Program ini diakhiri dengan sesi refleksi di mana para mahasiswa berbagi pengalaman dan kesan mereka selama mengikuti program ini. Didik Hartono berharap bahwa pengalaman yang diperoleh mahasiswa asing ini dapat memperkuat hubungan mereka dengan masyarakat Indonesia serta meningkatkan pemahaman mereka tentang budaya dan kehidupan di Jawa Timur.
“Saya berharap kegiatan ini dapat membantu mahasiswa asing untuk lebih mengenal Indonesia, khususnya Jawa Timur, serta membangun hubungan yang lebih erat dengan masyarakat setempat. Terima kasih,” ujar Didik dalam penutupan acara.
Program East Java International Student Experience ini merupakan salah satu bentuk komitmen Universitas Brawijaya dalam memperkuat hubungan internasional serta mempromosikan kekayaan budaya dan potensi daerah kepada dunia global. Dengan adanya kegiatan seperti ini, diharapkan semakin banyak mahasiswa asing yang tertarik untuk belajar dan berinteraksi dengan masyarakat Indonesia, khususnya di Jawa Timur. (nid/yor)