KANAL24, Malang – Mengambil momentum Dies Natalis ke 57 Universitas Brawijaya, Forum Wakil Dekan II (FORWADEK II) UB menginisiasi digelarnya Brawijaya International Conference on Multidisciplinary Sciences and Technology (BICMST) 2020 di Gedung Widyaloka (2/1/2020). Ketua FORWADEK II, Prof. Sukir Maryanto, S.Si., M.Si., Ph.D saat konferensi pers menyatakan seminar ini serupa dengan yang digelar di luar negeri dan seminar ini pertama kalinya digelar di UB.
Menurut Profesor bidang ilmu vulkanologi dan geothermal itu, seminar ini mendapat sambutan yang sangat positif baik dari Brawijaya maupun universitas yang lain. Buktinya, panitia yang hanya mentargetkan 200 artikel untuk ditampilkan, ternyata jumlah pendaftar melebihi target yakni sebanyak 412 artikel. Dari total artikel yang masuk, hanya diambil 371 artikel dengan rincian 338 berupa oral dan 33 berupa poster.
“Dari Brawijaya sendiri, target awal hanya 50 tetapi mendekati hari H, pendaftar semakin membludak dan saat ini kami menerima total 94 artikel. Ada kemungkinan jumlah ini juga akan terus bertambah. Melihat antusisme pendaftar yang luar biasa ini, saya kira kegiatan ini merupakan langkah awal di tahun awal guna mendukung nuansa akademik di Brawijaya,” jelasnya.
Sukir menyebutkan faktor yang menyebabkan jumlah pendaftar pada BICMST 2020 meningkat adalah pertama karena seminar ini bersifat multidisiplin ilmu. Kemudian, ada beberapa peserta yang mengindikasikan mereka menemukan publikasi ilmiah yang terindeks scopus dan yang terakhir peserta memanfaatkan ini untuk digunakan sebagai laporan akhir dari program hibah penelitian.
Trend atau kecenderungan perkembangan ilmu yang terjadi saat ini adalah integrasi berbagai macam disiplin ilmu. Multidisiplin ilmu dinilai mampu menjadi solusi yang inovatif bagi Indonesia untuk menghadapi fenomena global di bidang perubahan iklim, peningkatan SDM, ekonomi kreatif, pendidikan dan lainnya. Melalui seminar ini, Wakil Dekan II FMIPA UB itu berharap dapat meningkatkan nuansa akademik di Brawijaya serta untuk mendukung pemeringkatan internasional UB.
“Dengan meningkatkan suasana ilmiah, saya berharap langkah awal ini juga bisa meningkatkan jumlah publikasi jurnal yang terindeks scopus,” tandas Sukir.(meg)