Kanal24 – Di balik kesuksesan beberapa klub sepak bola Eropa, terdapat kontribusi besar dari pengusaha Indonesia yang melebarkan sayap bisnis mereka hingga ke benua biru. Para pengusaha ini tidak hanya dikenal di dalam negeri, tetapi juga berperan aktif dalam membangun dan mengembangkan klub-klub sepak bola yang tersebar di berbagai liga Eropa. Melalui akuisisi dan investasi strategis, mereka mampu membawa perubahan signifikan dan prestasi yang membanggakan.
Berikut adalah lima klub sepak bola Eropa yang dimiliki oleh pengusaha Indonesia, yang tidak hanya membawa kebanggaan bagi tanah air, tetapi juga mencatat pencapaian gemilang di kancah internasional.
1. Como 1907 (Italia)
Como 1907 adalah klub sepak bola asal Italia yang belakangan ini menjadi sorotan setelah meraih promosi ke Serie A untuk musim 2024/2025. Di balik kebangkitan klub ini, terdapat peran besar dari Hartono bersaudara, pengusaha Indonesia di balik Grup Djarum. Pada tahun 2019, mereka membeli klub yang tengah dilanda kebangkrutan seharga 850 ribu euro dan melunasi hutang klub sebesar 2,5 juta euro.
Setelah akuisisi tersebut, Como 1907 mengalami transformasi besar-besaran. Hartono bersaudara melakukan renovasi stadion, membangun akademi sepak bola, serta memperkuat tim utama. Usaha keras mereka membuahkan hasil ketika Como 1907 berhasil promosi ke Serie A, yang merupakan kasta tertinggi sepak bola Italia, hanya dalam empat tahun setelah akuisisi.
2. Tranmere Rovers (Inggris)
Tranmere Rovers, klub yang berbasis di Merseyside, Inggris, sebagian sahamnya dimiliki oleh Santini Group, konglomerat bisnis Indonesia yang dipimpin oleh keluarga Wanandi. Saat ini, Tranmere Rovers berkompetisi di League Two, kasta keempat Liga Inggris. Berdiri sejak tahun 1884, klub ini memiliki sejarah panjang di sepak bola Inggris.
Kepemilikan Santini Group atas klub ini bukan sekadar investasi, tetapi juga komitmen jangka panjang dalam pengembangan klub. Meskipun berada di divisi bawah, Tranmere Rovers terus berkembang dan mendapatkan dukungan finansial yang stabil dari para pemiliknya, membuka peluang untuk mencapai prestasi lebih tinggi di masa depan.
3. US Lecce (Italia)
US Lecce adalah salah satu klub tertua di Italia yang kini berkompetisi di Serie A. Pada tahun 2022, Alvin Sariatmadja, CEO Emtek, membeli 10% saham klub ini melalui sebuah konsorsium. Investasi ini merupakan bagian dari rencana Alvin untuk memperluas portofolio bisnisnya di level internasional.
Dengan dukungan Alvin dan pemilik lainnya, US Lecce mampu bersaing di Serie A dengan stabilitas finansial yang lebih baik. Investasi strategis tersebut diharapkan dapat membantu klub terus bertahan dan bersaing di kompetisi elit sepak bola Italia.
4. Oxford United (Inggris)
Oxford United, klub yang berkompetisi di League One (kasta ketiga Liga Inggris), dimiliki oleh dua pengusaha Indonesia, Erick Thohir dan Anindya Bakrie. Pada tahun 2021, mereka membeli saham klub ini dan menambah portofolio bisnis mereka di dunia sepak bola. Oxford United, yang berdiri sejak 1893, bermarkas di Kassam Stadium dengan kapasitas 12.500 penonton.
Erick Thohir, yang sebelumnya memiliki saham di klub MLS DC United dan klub raksasa Italia Inter Milan, terus menunjukkan komitmennya dalam dunia sepak bola. Akuisisi Oxford United menjadi langkah lanjutan bagi Erick dan Anindya untuk memperluas pengaruh mereka di dunia sepak bola global.
5. FC Verbroedering Dender (Belgia)
FC Verbroedering Dender, atau FC Dender, adalah klub asal Belgia yang berlaga di Belgian First Division B. Klub ini dimiliki oleh pengusaha Indonesia Sihar Sitorus sejak 2018. Dengan visinya, Sihar berfokus pada pengembangan pembinaan pemain muda yang lebih baik, memanfaatkan reputasi Belgia sebagai salah satu negara dengan sistem pembinaan talenta sepak bola terbaik di dunia.
Selain berinvestasi di Belgia, Sihar Sitorus juga memiliki pengalaman dalam mengelola beberapa klub lokal di Indonesia, seperti Nusaina FC dan Medan United. Dengan pengalaman ini, ia berharap dapat membawa FC Dender mencapai level yang lebih tinggi di kancah sepak bola Eropa.
Pengusaha Indonesia yang berperan aktif dalam kepemilikan klub sepak bola Eropa menunjukkan bahwa kontribusi mereka tidak hanya terbatas di dalam negeri. Melalui investasi di dunia sepak bola, mereka tidak hanya membantu mengembangkan klub-klub tersebut, tetapi juga membawa kebanggaan bagi Indonesia di panggung internasional. Langkah-langkah strategis mereka membuka peluang bagi lebih banyak investasi dan kolaborasi di masa depan, yang dapat memperkuat posisi Indonesia di peta sepak bola global. (una)