Kanal24, Malang — Reuni akbar Departemen Teknik Mesin Universitas Brawijaya (UB) yang digelar di depan Gedung Teknik Mesin 1 pada Sabtu (18/10/2025) bukan sekadar ajang temu kangen lintas angkatan. Lebih dari itu, momentum ini menjadi bukti nyata kekuatan jejaring alumni sebagai tulang punggung keberlanjutan prestasi dan produktivitas Teknik Mesin UB yang kini telah berusia 62 tahun.
Dalam suasana penuh kehangatan, para alumni dari berbagai angkatan—mulai dari perintis tahun 1970-an hingga generasi milenial—berkumpul, berbagi kisah, dan meneguhkan komitmen untuk terus memberi kontribusi bagi almamater.
Rektor UB: Alumni Mesin Penyumbang Produktivitas Kampus
Rektor Universitas Brawijaya, Prof. Widodo, S.Si., M.Si., Ph.D.Med.Sc., menyampaikan apresiasi mendalam atas kiprah para alumni Teknik Mesin yang konsisten berperan aktif dalam mendukung kemajuan UB. Menurutnya, Teknik Mesin bukan hanya melahirkan insinyur unggul, tetapi juga menjadi salah satu penopang produktivitas universitas.

“Teknik Mesin adalah penyumbang produktivitas yang besar di UB. Dosen-dosennya berprestasi, risetnya banyak, mahasiswanya pun berprestasi, dan alumninya sukses di berbagai sektor. Saya mengucapkan terima kasih karena alumni terus memberikan dukungan nyata—mulai dari dana abadi, beasiswa, hingga pendampingan kepada adik-adiknya,” ujar Widodo.
Ia menambahkan, dukungan alumni yang diwujudkan melalui berbagai wadah seperti yayasan, klub olahraga, maupun komunitas profesional telah menjadikan Teknik Mesin sebagai salah satu departemen paling solid di UB. “Tidak ada alumni yang lebih kompak daripada alumni Teknik Mesin. Mereka menjadi orang tua sekaligus inspirasi bagi mahasiswa,” imbuhnya.
Jaringan Alumni Kuat, Banyak Duduki Posisi Strategis
Dekan Fakultas Teknik UB, Prof. Ir. Hadi Suyono, S.T., MT., Ph.D., IPU., ASEAN Eng., APEC Eng., menegaskan bahwa jejaring alumni Teknik Mesin kini telah menjadi kekuatan strategis yang memperkuat reputasi universitas di tingkat nasional maupun global.

“Dari eksekutif meeting yang kami gelar semalam, tercatat lebih dari 50 institusi dihadiri oleh alumni Teknik Mesin UB, dan 60 persen di antaranya sudah menduduki posisi direktur atau CEO. Ini bukti bahwa alumni kita telah menguasai posisi strategis di industri dan BUMN,” jelasnya.
Hadi juga menekankan bahwa keberhasilan alumni turut membuka jalan bagi mahasiswa UB untuk terserap lebih cepat di dunia industri. “Banyak perusahaan justru mendatangi kita untuk merekrut lulusan Teknik Mesin. Ini bentuk nyata kepercayaan industri terhadap kualitas pendidikan di UB,” katanya.
Dari Alumni untuk Almamater
Ketua Departemen Teknik Mesin UB, Dr. Purnami, S.T., M.T., menyampaikan rasa haru dan bangga atas dukungan penuh dari para alumni dalam pelaksanaan reuni dan berbagai kegiatan departemen.

“Kegiatan ini sepenuhnya disokong oleh alumni. Dari perencanaan, pendanaan, hingga bantuan bagi adik-adik mahasiswa, semua berkat kepedulian mereka. Bahkan dalam waktu singkat, terkumpul dana puluhan juta rupiah untuk mendukung tim Apatte62 yang akan berlaga di kompetisi nasional,” ungkapnya.
Ia menegaskan bahwa semangat kebersamaan antara dosen, mahasiswa, dan alumni menjadi kunci keberlanjutan prestasi Teknik Mesin UB. “Arek Mesin adalah arek berani yang bertanggung jawab, berilmu, berakhlak, dan profesional. Itulah identitas yang terus kami jaga,” tutup Purnami.
Di usia ke-62, Departemen Teknik Mesin UB menegaskan dirinya bukan hanya lembaga akademik, tetapi komunitas besar yang dibangun di atas semangat solidaritas dan kontribusi. Dari ruang kuliah hingga ruang direksi, semangat “arek mesin” terus hidup—menjadi energi tak pernah padam bagi kemajuan UB dan Indonesia.