Kanal24, Malang – Di tengah meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan mental, perfilman Indonesia turut menyuarakan isu ini lewat karya-karya yang menyentuh dan edukatif. Netflix menjadi platform utama yang memuat deretan film Tanah Air dengan tema kesehatan mental — dari bipolar, depresi, hingga trauma dan hubungan toksik. Berikut tujuh film Indonesia di Netflix yang tidak hanya menghibur tetapi juga mendidik:
1. Kukira Kau Rumah (2021)

Mengisahkan Pram, pria muda yang kesepian, dan Niskala, gadis dengan bipolar disorder. Lewat hubungan mereka, film ini menggambarkan bagaimana bipolar tidak hanya memengaruhi individu, tetapi juga lingkungan dan cara merawatnya dengan empati.
2. Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (2020)

Film keluarga ini memperlihatkan tekanan emosional di balik senyum harmonis sebuah keluarga. Tiga saudara—Angkasa, Aurora, dan Awan—menghadapi tekanan orang tua, kegagalan, dan rahasia tersembunyi yang mengakibatkan trauma mendalam.
3. Jalan yang Jauh Jangan Lupa Pulang (2023)

Sekuel dari “Nanti Kita …”, film ini mengikuti Aurora di London, menghadapi tantangan hidup jauh dari keluarga, depresi, dan tekanan meraih prestasi sambil memendam luka masa lalu
4. 27 Steps of May (2018)

Film penuh simbolisme ini menangkap trauma mendalam seorang remaja korban pemerkosaan 1998. May membangun kembali dirinya dengan dukungan ayah dan sosok pesulap tetangga, menunjukkan perjalanan panjang pemulihan dari trauma seksual .
5. Imperfect: Karier, Cinta & Timbangan (2019)

Film komedi-drama ini memasuki ranah body-shaming, mengeksplorasi tekanan pada Rara yang merasa tidak cukup ideal untuk promosi karena penampilan. Ceritanya memotivasi self‑acceptance dan menepis norma kecantikan sempit .
6. Posesif (2017)

Menyoroti toxic relationship, film ini bercerita tentang Lala yang mengalami tekanan emosional ekstrem akibat pasangan posesifnya. Ini memberikan gambaran tegas tentang kekerasan psikologis dalam hubungan muda .
7. Dear Nathan: Hello Salma (2018)

Sekuel populer ini menjelajahi tekanan remaja, seperti perubahan lingkungan, depresi, dan konflik internal. Nathan dan Salma berhadapan dengan gejolak emosi, tekanan sekolah, serta trauma dari pelecehan .
Edukasi Stigma: Film‑film ini menjadi sarana penting untuk mengurangi stigma seputar gangguan mental seperti bipolar, trauma, depresi, dan toxic relationship .
Empati & Kesadaran: Lantaran menyuguhkan kisah dari sudut pandang orang yang mengalami gangguan mental, penonton diajak lebih memahami tantangan, gejala, dan proses penyembuhan yang nyata .
Pemicu Dialog: Tontonan semacam ini mampu membuka ruang diskusi—misalnya tentang mental health di keluarga, kampus, atau tempat kerja—yang selama ini jarang disentuh secara mendalam.
Melalui tujuh film ini, Netflix memberikan ruang bagi sinema Indonesia untuk tidak hanya menghibur, tetapi juga memberi makna dan membuka mata penonton terhadap pentingnya menjaga dan memahami kesehatan mental. Film‑film tersebut layak menjadi tontonan wajib bagi siapa saja—remaja, orang tua, hingga pendidik—untuk memperkaya pemahaman bersama tentang mental health. (tia)