KANAL24, Malang – Pakar pertanian UB Prof. Nuhfil Hanani menyebutkan ada delapan tantangan pertanian saat ini. Menurut guru besar FP UB saat ini tantangan pertanian bukan hanya karena dampak covid19 semata namun ada tujuha lainnya yang harus diperhatikan.
“Saat ini saya mendata ada delapan tantangan pertanian yang perlu diperhatikan dan dicarikan solusinya bersama secara sinergi antara pemerintah dan masayarakat termasuk ilmuwan Perhepi,” kata Nuhfil pada presentasi Konferensi Nasional dan Kongres Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia (Perhepi), Sabtu (5/6/2021).
Tantangan tersebut adalah Pertama, Perubahan Demand akibat bertambahnya penduduk yang diperkiarakan secara global akan mencapai 9,5 milyar dan bertambahnya kelas menegah dunia.

Kedua, Sumber Daya Manusia pertanian dan sumber daya lahan. Menurut Nuhfil, SDM Pertanian saat ini makin tua karena dunia pertanian makin tidak diminati oleh anak muda. Masalah lainnya adalah anak muda yang tidak memiliki lahan dan alih fungsi lahan yang berkembang secara cepat.
“Alih fungsi lahan itu lebih cepat dari pada pencatatan lahan itu sendiri,” lanjut Nuhfil
Ketiga, Globalisasi yang telah melanda dunia dengan berkembangnya teknologi yang merubah banyak perilaku manusia termasuk sektor pertanian.
Tantangan keenam adalah dampak pandemic covid19 yang merubah pola interaksi antar manusia, merubah pola konsumsi dan sektor kehidupan lainnya.
“Permintaan produk pertanian turun karena memang pola konsumsi berubah akibat pandemi,” kata Nuhfil.
Ketujuh tantangan pertanian adalah komitmen SDGs sebagai sebuah kesepakan global serta kemandirian pangan dan nilai tambah pertanian sebagai tantangan kedelapan.
Kepada anggota Perhepi, Nuhfil mengajak agar tantangan pertanian ini menjadi bahan untuk melangkah mencari solusi yang tepat agar sektor pertanian dapat terus bertahan dan berkembang mengikuti zaman. (sdk)