KANAL24, Jakarta – Bank Indonesia (BI) dan Bank Negara Malaysia (BNM) sepakat menggunakan rupiah dan ringgit (Local Currency Settlement/LCS) untuk melakukan transaksi perdagangan. LCS juga diperluas mencakup underlying transaksi dengan menambahkan investasi langsung dan income transfer (termasuk remitansi).
Kepala Departeman Komunikasi BI, Erwin Haryono, menerangkan penguatan kerja sama LCS antara BI dan BNM tersebut juga meliputi pelonggaran aturan transaksi valas, antara lain terkait perluasan instrumen lindung nilai dan peningkatan threshold nilai transaksi tanpa dokumen underlying sampai USD200.000 per transaksi. Penguatan kerangka LCS dalam rupiah-ringgit mulai berlaku efektif hari ini, 2 Agustus 2021.
“Penguatan kerangka tersebut sejalan dengan nota kesepahaman yang ditandatangani oleh BI dan BNM pada 23 Desember 2016,” jelas Erwin dalam keterangannya, Selasa (3/8/2021).
Strategi penguatan kerangka kerja sama LCS merupakan komitmen yang berkelanjutan dari upaya bersama oleh kedua bank sentral dalam mendorong penggunaan mata uang lokal yang lebih luas kepada pelaku usaha dan individu untuk memfasilitasi dan meningkatkan perdagangan dan investasi langsung antara Indonesia dan Malaysia.
“BI dan BNM telah menunjuk beberapa bank di masing-masing negara sebagai Appointed Cross Currency Dealers ( ACCD ) untuk mendukung implementasi penguatan kerangka LCS menggunakan rupiah dan ringgit,” kata dia.
Secara umum, bank yang ditunjuk memiliki tingkat ketahanan dan kesehatan yang cukup. Bank itu juga memiliki hubungan kerja sama yang baik dengan bank di negara mitra.
Bank yang ditunjuk yaitu HSBC Bank Malaysia Berhad, MUFG Bank Malaysia Berhad, CIMB Bank Berhad, Hong Leong Bank Berhad, Malayan Banking Berhad, Public Bank Berhad, RHB Bank Berhad. Sementara di Indonesia bank yang ditunjuk PT Bank HSBC Indonesia, MUFG Bank Ltd, Jakarta branch, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA), PT Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII).(sdk)