KANAL24, Malang – Kebijakan PPKM membawa konsekuensi pada melemahnya beberapa sektor ekonomi seperti pariwisata. PPKM mempengaruhi penurunan pendapatan objek wisata maupun para pelaku wisata, tidak sedikit pelaku wisata yang beralih profesi akibat penutupan sementara objek wisata guna dapat bertahan hidup. Kondisi tersebut justru ditanggapi positif oleh pegiat Hutan Wisata Gogoniti desa Kemirigede Kabupaten Blitar.
Pegiat Hutan Wisata bersama pemerintah Desa Kemirigede tidak memupuskan mimpinya dalam membangun kawasan Desa Wisata. Hal ini dilakukan dengan meningkatkan kualitas SDM yang unggul dan memperkuat sistem pengelolaan wisata dengan memperluas jaringan kemitraan.
Pengembangan kemitraan digunakan sebagai strategi pengembangan kawasan wisata dimasa pandemi covid-19. Jaringan kemitraan yang terbentuk salah satunya dengan Universitas Brawijaya melalui Program Doktor Mengabdi yang diketuai oleh Dr. Siti Aisjah SE.,MS. Tim DM UB telah mengadakan pendampingan dan pelatihan yang diperlukan untuk pembangunan desa wisata Kemirigede, seperti pengelolaan keuangan, tata kelola organisasi, dan strategi branding wisata, pada hari Sabtu (7/08/2021).

Tim DM UB melakukan kegiatan pelatihan pengelolaan keuangan dan tata kelola organisasi. Pelatihan pengelolaan keuangan disampaikan secara daring oleh Kartika Putri Kumalasari, SE, MSA, Ak. selaku Dosen FIA UB. Sedangkan materi tata kelola organisasi disampaikan oleh M.Abdi Dzil Ikhram W. SE.,MM yang merupakan Dosen FEB UB.
“Program pelatihan pengelolaan keuangan dilakukan dengan memberikan materi terkait dasar-dasar pencatatan keuangan dan referensi software yang dapat digunakan untuk mempermudah proses pencatatan keuangan. Sehingga nantinya seluruh peserta kegiatan dapat mencatat secara efisien dan efektif,” tutur Kartika.
Sementara itu, pelatihan tata kelola organisasi berkaitan dengan dasar pembagian kerja pengelola serta kelayakan pembentukan struktur organisasi.
“Saat ini Pemerintah Desa sedang mempersiapkan pengelolaan pemasaran dan branding wisata. Sehingga, penguatan branding wisata pada kawasan desa wisata secara mandiri dapat dimanfaatkan untuk mengemas konsep dan proses bisnis wisata sesuai dengan harapan konsumen,” jelas Ikhram.
Hari Purnawan S.Sos selaku Kepala Desa Kemirigede menegaskan bahwa peningkatan kualitas sumberdaya manusia diharapkan dapat mewujudkan terciptanya kawasan desa wisata berbasis digital. (Meg)