KANAL24, Malang – Program Doktor Mengabdi UB tidak hanya dilakukan kepada masyarakat namun juga kepada pesantren. Kali ini beberapa dosen dalam program DM UB melakukan pendampingan budidaya udang vanamae dengan menggunakan bioflok di Pesantren Annur Ujung Pangkah, Gresik. Budidaya udang vanammae merupakan salah satu unit usaha yang berfungsi untuk melakukan pembinaan kepada para santri dan pengelola pesantren Annur untuk hidup mandiri dan mampu menciptakan lapangan kerja khususnya pada bidang perikanan budidaya udang vannamae baik air payau maupun air tawar.
“Pendampingan di Tambak Nglajar mitra pesantren An Nur telah dilaksanakan sejak bulan Mei 2021, dalam rangka Kerjasama program Doktor Mengabdi Universitas Brawijaya. Diharapkan dengan program pendampingan ini, yang pertama membentuk karakter enterpreunership bagi santri maupun pengelola pesantren. Yang kedua, perguruan tinggi, melalui program Doktor Mengabdi , dalam ini Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya sebagai pelaksana program Doktor Mengabdi, mendeseminasikan penerapan atau aplikasi teknologi bioflok water system (BWS) ramah lingkungan pada budidaya udang Vanammae dimana harapannya selain meningkatkan produktivitas, juga mendesiminasi suatu tekonologi yang ramah lingkungan, sehingga tidak hanya meningkatkan produksi, tetapi juga mengamankan lingkungan dari limbah budidaya udang,” ujar Ketua Program Doktor Mengabdi Dr. Ir. Abd Rahem Faqih, M.Si, Kamis (19/8/2021).

Program Doktor Mengabdi ini sebagai wujud dan komitmen untuk menerapkan dan mengimplementasikan hasil penelitian disiplin keilmuan tertentu khususnya ilmu perikanan yang menunjang pembangunan.sumberdaya manusia pada bidang perikanan. Aplikasi teknologi ini diharapkan dapat memberikan kemanfaatan bagi objek sasaran dan dapat menjadi media pengembangan keilmuan khususnya implementasi bioteknologi Biofloc Water System (BWS) dan dengan mudah dapat diterapkan oleh para santri dan para pengelola Pesantren Annur.
Akhmad Muwafik Saleh, S.Sos, M.Si menambahkan “Dengan adanya mitra tambak nglajar dan pondok pesantren dalam rangka peningkatan masyarakat sekitar dengan ekonomi kreatif. memberikan pelatihan khususnya bagi para santri dan alumni santri, harapannya memberikan bekal dalam membangun mentalitas kepada para santri dalam turut mempersiapkan dirinya menjadi wirausaha muda dan harapannya setelah lulus dari pondok pesantren, bisa mengembangkan ekonomi, membangun kesejahteraan masyarakat dibekali dengan keterampilan pengelolaan udang dengan bioflok bisa mengembangkan dirinya menjadi wirausaha baru.
Kyai Sujak Sidik, selaku pimpinan pondok pesantren An Nur berharap, dengan adanya tambak yang dikelola anak anak didik atau santri selain memperoleh ilmu agama, jika sudah kembali ke masyarakat akan mendapat pengalaman dan inspirasi bagi para santri dan alumni khususnya dalam mengembangkan dan menopang ekonomi keluarga dan masyarakatnya
Kegiatan Pelatihan Budidaya udang Vannamei dengan penerapan teknologi Bioflok ini, diharapkan bukan saja dalam rangka untuk ikut mengambil peluang guna memenuhi permintaan akan udang yang makin meningkat namun juga sekaligus dalam rangka untuk mempersiapkan para santri untuk membuka lapangan kerja baru bagi diri, keluarga dan masyarakatnya pasca menuntut ilmu. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan akan membuka peluang untuk meningkatkan ketrampilan usaha, pendapatan dan perekonomian keluarga para santri nantinya. Kegiatan usaha budidaya udang vannamei selain teknologinya yang relatif mudah namun dengan tingkat keuntungan yang akan diperoleh tinggi. Penerapan teknologi Bioflok dalam usaha budidaya tersebut selain akan lebih efisien juga ramah akan lingkungan. Karena penerapan teknologi bioflok ini mampu mengolah limbah atau kotoran udang atau sisa pakan menjadi pakan alami yang menjadi kunci dan jawaban dalam menciptakan budidaya udang (ikan) yang ramah lingkungan, berkelanjutan, efisien dalam penggunaan air maupun pakan, sesuai persyaratan Cara Budidaya Ikan Yang Baik (CBIB).(sdk)