KANAL24, Malang – Desa Gunungsari di Kecamatan Bumiaji Kota Batu, dikenal sebagai desa penghasil bunga mawar potong. Desa ini memiliki bermacam-macam jenis bunga mawar yang indah-indah dan tumbuh subur. Ketinggian dan suhu yang baik pada wilayah ini memberikan potensi tinggi dalam budidaya bunga mawar.
Akan tetapi, banyaknya permintaan bunga mawar dipasaran menyebabkan melimpahnya limbah dari sisa mawar potong. Petani mawar kurang faham dalam memanfaatkan limbah tersebut, sehingga limbah ini berpotensi dalam peningkatan pencemaran lingkungan.
Tim PKM PM FP UB dibawah bimbingan Ibu Tita Widjayanti, SP., M.Si dengan diketuai oleh Alifira Umi Hanik (Agroekoteknologi, 2018) dan beranggotakan Ninda Rahayuningtyas (Agroekoteknologi, 2018), Tantri Dias Ambarsari (Agroekoteknologi, 2018), Hanifatul Diyah Khumairoh (Agroekoteknologi, 2018), dan Suntari Nur Cahyani (Agribisnis, 2019) turun ke warga untuk mengenalkan program INTEREST dan pengenalan pupuk organik cair terhadap ibu-ibu PKK Gunungsari.
“Limbah mawar potong disini melimpah dan dengan sentuhan tersendiri dapat dimanfaatkan untuk pupuk organik cair,” kata Ninda.
Ninda menambahkan penanganan limbah mawar ini dapat dilakukan dengan diseminasi pembuatan pupuk organik cair yang memanfaatkan limbah mawar dalam wujud program INTEREST(Integrated Agriculture Waste) oleh Ibu-Ibu PKK Gunungsari.
Sejak awal Juni hingga 25 Agustus 2021, timnya melakukan survey lokasi, sosialisasi kegiatan, sosialisasi pentingnya POC dan cara pembuatan, pelatihan pembuatan POC dari limbah mawar, dan terakhir sosialisasi tata cara pemasaran produk.
“Untuk pelatihan pembuatan pupuk organik cair sendiri kami adakan 17 Juni lalu kepada ibu-ibu PKK di Gunungsari,” imbuh Ninda.
Pada sosialisasi ke dua ini memaparkan pentingnya penggunaan pupuk organik dan cara pembuatan untuk menambah wawasan ibu-ibu PKK. Sosialisasi ini juga membuka wawasan pentingnya menjaga lingkungan dengan menggunakan pupuk organik.
Program PKM Pengabdian Masyarakat ini menurut Ninda telah memberikan dampak signifikan yaitu menambah wawasan dan kemampuan anggota PKK untuk memanfaatkan limbah bunga mawar menjadi lebih berguna dan memiliki nilai ekonomis.
Hal yang sama diungkapkan Ketua PKK Gunungsari, Deffi Armita sangat mengapresiasi kegiatan ini.
“Kegiatan dari adik-adik mahasiswa ini dapat menambah wawasan ibu-ibu PKK akan pentingnya keberlanjutan lingkungan, pengelolaan limbah bunga mawar yang tepat guna, dan pengalihan penggunaan pupuk anorganik menjadi pupuk organik,” pungkas Deffi. (sdk)