Kanal24
No Result
View All Result
  • Berita Terkini
  • Perspektif
  • Pendidikan
  • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Login
  • Berita Terkini
  • Perspektif
  • Pendidikan
  • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
No Result
View All Result
Kanal24
No Result
View All Result

Nilai Tabayyun Ditengah Badai Pandemi

Adam Kukuh Kurniawan by Adam Kukuh Kurniawan
August 5, 2023
in Ekonomi
0
2
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh L. Tri Wijaya, Ph.D.*

Pandemi Covid-19 benar- benar menguras seluruh tenaga umat manusia diseluruh belahan bumi ini, untuk dapat bertahan hidup dan menyesuaikan perilakunya dengan dengan standar protokol kesehatan yang berlaku. Segala aktivitas yang bersifat interaksi sosial secara langsung sangat dibatasi, alih- alih menjaga hubungan sosial tersebut, justru kita dipaksa menyesuaikannya dengan aktivitas di dunia maya atau secara online.

Begitu terasanya perubahan tersebut, sehingga secara tidak langsung kita khususnya di Indonesia, dipertontonkan dengan betapa banyak dan besarnya ego sektoral dan individu masyarakat. Parameter sederhana yang dapat kita amati adalah, seberapa taatnya individu dalam menerapkan protokol kesehatan diruang publik.

Selain itu, kita pun dapat melihat seiring berjalannya waktu, begitu padatnya aktivitas sosial, pendidikan hingga ekonomi kita bertumpu pada kemampuan teknologi dan segala perangkat pendukungnya. Perubahan besar tersebut tentu akan sangat mempengaruhi pola interaksi sosial dimasyarakat.

Namun, perlu kita ingat,berbicara tentang ego individu manusia ditengah pandemi  ini, tidak sedikit dari kita sebagai umat manusia yang menyadari bahwa salah satu nikmat Tuhan YME yang bernama ego dan hawa nafsu dapat menjadi musuh terbesar dalam kehidupan kita. Ada pepatah yang mengatakan “Seribu kawan terlalu sedikit, tapi satu musuh saja kebanyakan”.

Walaupun mungkin kita dapat menaklukan beribu-ribu musuh sekalipun dalam puluhan bahkan ratusan kali pertempuran, namun sesungguhnya pemenang pertempuran yang sebenarnya adalah orang yang dapat menaklukan dirinya sendiri atas ego dan hawa nafsu yang cenderung negatif. Menaklukan diri sendiri terkait ego dan hawa nafsu jauh lebih baik daripada menaklukkan hal lain.

Dalam konteks kehidupan social bermasyarakat, kita dapat memahami ego sebagai salah satu faktor untuk menunjukkan rasa solidaritas sosial dan mempertahankan rasa percaya diri. Tetapi ego yang dibiarkan liar, tidak terkontrol dan berlebihan akan membawa dampak negatif. Dampak yang negitif itu bukan saja berimbas kepada diri sendiri tetapi juga kepada realita relasi kemanusiaan kita.

Jika kita mengamati dalam kehidupan sehari- hari selama pandemic berlangsung, banyak ditemukan tanda dari seseorang yang memiliki ego negatif dan berlebihan antara lain seperti mudah sekali tersinggung ( atau Bahasa millennialsnya “baperan” ) bahkan menyalahkan orang lain, merasa tidak aman bila perilaku, status, jabatan/posisinya terusik, dan lain sebagainya.

Pribadi egois adalah pribadi yang melihat segala sesuatu dari kacamatanya. Dia tidak bisa memahami pikiran orang, perasaan orang, jadi selalu menuntut orang untuk mengikuti pendapatnya.

Pribadi egois juga adalah pribadi yang mementingkan dirinya sendiri, dia tidak bisa mempertimbangkan kebutuhan orang, dia senantiasa mengedepankan kebutuhannya di atas kebutuhan orang. Itu sebabnya kita simpulkan bahwa pribadi yang egois adalah pribadi yang susah sekali untuk tulus, sebab ujung-ujungnya untuk kepentingannya sendiri tanpa melihat dampaknya bagi individu lainnya.

Jika kita telaah kembali berdasarkan konteks kehidupan beragama khususnya Islam, manusia terbagi menjadi dua golongan. Pertama, yang berhasil dikuasai, dihancurkan, dan dikalahkan oleh nafsu sehingga tunduk di bawah perintahnya. Golongan kedua yang berhasil mengalahkan dan mengendalikan nafsunya, sehingga nafsu itu tunduk di bawah perintah dirinya.

Memang, nafsu selalu mengajak untuk melampaui batas dan lebih mengutamakan kehidupan dunia, sementara Allah SWT mengajak hambanya untuk takut kepadanya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsu. Di dalam Al-Qur’an, Allah menyifati nafsu dengan tiga sifat: muthmainnah (tenang), lawwamah (pencela), dan ammarah bis-suu’ (penyuruh berbuat buruk).

Sehingga, baik secara kehidupan social maupun dalam konteks aturan dalam Al-quran bahwa manusia telah diberikan panduan agar mampu mengelola ego dan nafsu nya dengan baik dan benar. Celakanya, memasuki masa pandemic ini justru manusia dengan ego dan nafsunya begitu liarnya melempar opini hingga berperilaku ke publik yang cenderung berdampak negative.
Dampak Post-Truth, Pandemi dan Digital Ocean.

Jika kita coba mereview kembali beberapa tahun terkahir, sebenarnya aktivitas masyarakat Indonesia telah banyak dihabiskan dalam ruang public khususnya dunia maya/ online platform. Salah satu istilah yang sempat viral 5 tahun terakhir adalah Post-Truth. Sudah banyak sumber atau literasi yang membahas apa dan bagaimana perilaku manusia di era post-truth. Salah satunya berdasarkan kamus Oxford, kata post-truth ditempatkan sebagai “Word of The Year” pada tahun 2016 karena kata tersebut begitu banyak digunakan oleh umat manusia, terlebih pada peristiwa terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat dan keluarnya Inggris Raya dari Uni Eropa (Brexit).

Pada kedua momen itu, berita hoax (hoaks=bohong) dengan sangat mudah disebarkan kepada masyarakat luas dan mempengaruhi opini publik.

Indonesia sendiri mengalami dampak buruk dari era post-truth.Tanpa mengabaikan penyebaran hoaks pada masa sebelumnya, gempuran informasi hoaks bertaburan di media sosial selama 3-5 tahun terakhir, terutama ketika pilpres 2019 tahun ini. Rakyat terpecah menjadi kubu-kubu yang saling serang, sindir dan lepmar opini ditimeline social media hanya berdasarkan informasi yang dapat dikatakan cenderung belum jelas sumber dan kebenarannya. 

Singkatnya, era post-truth adalah era di mana manusia hidup di dalam “kebohongan” dan menganggap hal tersebut tidak lagi sebagai masalah besar. Bisa dikatakan bahwa era post-truth melahirkan suatu informasi yang tidak jelas sumber dan kebenarannya yang membuat akal budi manusia kesulitan untuk melihatnya secara jelas.

Ruang publik masyarakat modern yang menjadi tempat manusia hidup tidak lagi kondusif untuk menyingkirkan “kebohongan” dan memeluk kebenaran. Pemahaman era post-truth semakin lama semakin kuat tertanam dalam diri setiap manusia tanpa batas negara ataupun kebudayaan, terlebih karena dibantu penyebarannya lewat media sosial dan internet.

Memasuki era pandemic, dimana segala aktivitas banyak tergantung terhadap peran IT dan digital platform, maka jika dapat diilustrasikan kita berada dalam “Digital Ocean”.

Jika kita kembali lagi ke definisi awal sebagai golongan umat manusia, saat dimana memasuki era post-truth, pandemic dan digital ocean dimana aliran informasi dimedia sosial begitu luasnya, maka kita dapat asumsikan bahwa semakin banyaknya dari kita yang masuk pada manusia golongan pertama, yang berhasil dikuasai, dihancurkan, dan dikalahkan oleh nafsu sehingga tunduk di bawah perintahnya.

Akibat dari ego dan hawa nafsu nya, banyak dari kita yang terseret arus untuk menyebar berita atau informasi yang belum jelas terbukti sumber dan kebenarannya.

Maka, pentingnya nilai tabayyun adalah dengan meneliti dan menyeleksi suatu berita, tidak secara tergesa-gesa dalam memutuskan suatu permasalahan baik dalam perkara hukum, kebijakan dan sebaginya hingga sampai jelas benar permasalahnnya, sehingga tidak ada pihak yang merasa terdzolimi atau tersakit. Tabayyun sangat dibutuhkan di zaman yang penuh fitnah ini. Wallahu’alam
*Penulis merupakan Dosen di Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya.

Post Views: 288
Previous Post

Satria Turonggo Jati Lestarikan Budaya saat Pandemi

Next Post

Cegah Kanker Serviks, Mahasiswa FPIK UB Rancang Pembalut Limbah Agar-Agar

Adam Kukuh Kurniawan

Adam Kukuh Kurniawan

Next Post

Cegah Kanker Serviks, Mahasiswa FPIK UB Rancang Pembalut Limbah Agar-Agar

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Trending
  • Comments
  • Latest

ISLAM DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN

August 4, 2023

Yuk Kenali Istilah Dalam Karate

August 3, 2023

AYAT-AYAT KREATIFITAS DAN INOVASI PELAYANAN

August 4, 2023
UB dan Perusahaan Happy Asmara Kembangkan Produk Lokal Go Global

UB dan Perusahaan Happy Asmara Kembangkan Produk Lokal Go Global

June 3, 2024
Permainan Interaktif Menjadi Media KKN FP UB Pupuk Minat Baca Anak Desa Kromengan

Permainan Interaktif Menjadi Media KKN FP UB Pupuk Minat Baca Anak Desa Kromengan

39
Dosen UB Kenalkan Teknologi Pembuatan Pakan Ternak dan Pupuk Organik ke Desa Plandirejo

Dosen UB Kenalkan Teknologi Pembuatan Pakan Ternak dan Pupuk Organik ke Desa Plandirejo

5
Layanan RSUB Kini Terintegrasi dengan Mobile JKN BPJS

Layanan RSUB Kini Terintegrasi dengan Mobile JKN BPJS

4

Review Film : Glass Onion: A Knives Out Story

3
Tiga Kebiasaan Kecil Pembuka Pintu Bahagia

Tiga Kebiasaan Kecil Pembuka Pintu Bahagia

May 11, 2025
Harga Barbie Naik, Imbas Perang Dagang AS-China

Harga Barbie Naik, Imbas Perang Dagang AS-China

May 11, 2025
Kristo Immanuel Debut sebagai Sutradara Film Dark Comedy “TINGGAL MENINGGAL”

Kristo Immanuel Debut sebagai Sutradara Film Dark Comedy “TINGGAL MENINGGAL”

May 11, 2025
5 Rekomendasi Tempat Makan Ramen di Malang

5 Rekomendasi Tempat Makan Ramen di Malang

May 10, 2025

Popular Stories

  • ISLAM DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Yuk Kenali Istilah Dalam Karate

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • AYAT-AYAT KREATIFITAS DAN INOVASI PELAYANAN

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • UB dan Perusahaan Happy Asmara Kembangkan Produk Lokal Go Global

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Yuk Kenali Sistem Swiss Manager Dalam Catur

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Berita
  • Tentang Kanal24
  • Galeri
  • Layanan
  • Pedoman Media Siber
Copyright Kanal24.com 2023

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Berita Terkini
  • Perspektif
  • Pendidikan
  • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan

Copyright Kanal24.com 2023