KANAL24, Lumajang – Pusat Penelitian (Puslit) Sukosari Lumajang mengeluarkan inovasi baru dalam bidang pangan melalui beras, tepung, minuman dan makanan tiwul yang berbahan baku pisang Berlin, Emas, Moseng, Triolin dan pisang kapok Bali.
Manajer Penelitian Puslit Sukosari Lumajang, Nanik Tri Ismadi secara menuturkan, upaya peningkatan dalam mempertahakan pangan di masa pandemi Covid-19 perlu dilakukan. Hal ini kata Nanik sapaannya, untuk meningkatkan produkvitas serta meningkatkan perekonomian para petani dalam pengolahan hasil panennya.
“Kami bersama tim telah melakukan riset beberapa komoditas untuk dijadikan peluang bisnis serta mempertahankan pangan selama ini. Di wilayah Kabupaten Lumajang sebagai central pisang terbesar di Indonesia. Untuk itu, kami mulai mengembangkan buah pisang sebagai komoditas unggulan dengan berinovasi yakni, menciptakan beras berbahan pisang sebagai bahan pokok utama nantinya,” ujar Nanik saat dihubungi, Selasa (21/9/2021)
Kata Nanik menyebutkan, penemuan baru tersebut sudah dilakukan sejak 2 tahun lalu ketika Covid-19 mulai melanda di Indonesia. Sementara dari hasil penelitian buah pisang memiliki kandungan protein dan gizi cukup tinggi. Buah pisang memiliki serat 0,48 gram dan 2,05, gram. Sementara untuk lemak 2,68 gram dan 2,44 gram dan persentase protein 7,39 gram dan 3,27 gram jika di bandingkan beras pada umumnya.
“Beras ini sangat layak dikonsumsi bagi masyarakat luas. Beras pisang ini juga memiliki manfaat kesehatan dan kasiat cukup tinggi bagi penderita dieabet serta baik untuk pencernaan kita dan program diet,” jelas Nanik.
Nanik berharap, pemerintah daerah maupun pusat memberi dukungan penuh dengan hasil penemuannya tersebut yang memiliki pontensi tinggi mulai dari segi perekonomian rakyat (petani) pisang, pertahanan pangan serta peluang ekspor ke nagara lain cukup besar.
“Tentunya, kami berharap soal temuannya (dukungan) dari pemerintah. Dengan adanya dukungan ini tentunya kami akan terus berinovasi serta menciptakan beberapa komoditas yang ada di daerah ini untuk dikembangkan,” ungkap wanita paruh baya ini.
Secara terpisah Direktur PTPN XI, R. Tulus Panduwidjaja mengatakan, pihaknya terus melakukan transformasi teknologi yang sedang dilakukan PTPN XI yang merupakan bagian dari PTPN Group menyasar semua bidang mulai dari core bussines, proses bisnis hingga aktivitas penelitian pengembangan salah satunya yang dilakukan Puslit Sukosari, Lumajang.(sdk)