KANAL24, Malang – Banyaknya program pengentasan kemiskinan namun belum mampu untuk mengurangi angka kemiskinan secara signifikan di Kabupaten Malang menarik perhatian mahasiswa UB untuk melakukan riset mengkaji apa yang sebetulnya terjadi.
Melalui program kreatifitas mahasiswa empat mahasiswa FEB UB yakni Fauziah, Nia Ayuningtyas, Ahmad Mufid Murtadha, dan Khoirunnisa membuat riset berjudul Analisis Pengembangan Psychological Capital Berbasis Indigenous Economies Sebagai Fondasi Individu dalam Upaya Percepatan Pengentasan Kemiskinan di Kabupaten Malang.
“Kami melihat Kabupaten Malang termasuk daerah dengan tingkat kemiskinan yang tinggi dan banyak program pengentasan kemiskinan namun belum mampu mengurangi kemiskinan secara signifikan,” kata Fauziah, Selasa (5/10/2021).
Kemudian bersama tiga mahasiswa lainnya mereka membuat riset untuk mengetahui mengapa hal tersebut dapat terjadi. Riset yang di lakukan di Kabupaten Malang ini mendasarkan pada data kemiskinan yang ada di Dinas Sosial Kabupaten Malang.
“Kami menemukan hal yang menarik yang berkaitan dengan aspek psikologis pada warga masyarakat yang miskin,” ujarnya.
Dalam temuannya terdapat aspek psikologis berupa perasaan bahwa mereka terlahir miskin dan sulit untuk keluar dari kondisi tersebut sehingga menganggap kemiskinan tersebut merupakan takdir yang harus mereka terima.
Hal ini yang kemudian menjadi hambatan terbesar bagi mereka untuk keluar dari garis kemiskinan dengan berbagai program dari pemerintah yang ada.
“Hambatan psikologis ini yang menjadi penghalang bagi kesuksesan berbagai program pengentasan kemiskinan yang diperuntukkan kepada mereka,” lanjut Fauziah.
Pada penelitian dengan sampel mayoritas petani, Fauziah dan timnya melihat aspek psikologis ini yang perlu dicarikan pemecahannya sehingga warga memiliki keyakinan bahwa kemiskinan dapat dirubah menjadi sebaliknya.
Dari kondisi tersebtu tim nya memberikan rekomendasi adanya program berdasar pranoto mongso dengan menggelar program kewirausahaan pada musim-musim yang mereka anggap kurang baik untuk pertanian sehingga warga tetap memiliki alternative pemasukan.
Riset sosial humaniora dari tim Fauziah saat ini masuk menjadi finalis pada ajang Pimnas 2021 yang akan di gelar pada ahir oktober bulan ini.(sdk)