KANAL24, Malang – Kampung Keramik Dinoyo yang berada dalam kampung lingkar kampus menjadi perhatian program doktor mengabdi UB. Kali ini tim doktor mengabdi yang terdiri dari Dr. Ir. Anthon Efani, MP. dan tim Dr. Asfi Manzilati, SE., ME., Suprayogi, STP., MP., PhD., dan Mariyana Sari, S.Pi., MP. melakukan pendampingan dan pelatihan tentang manajemen usaha serta pengelolaan keuangan.
Rangkaian kegiatan ini mulai dilaksanakan sejak Juli 2021 melalui zoom meeting yang dihadiri oleh tim Doktor Mengabdi (DM), mahasiswa, mitra dari Kampung Keramik Dinoyo serta pemateri. Kegiatan ini diawali dengan sosialisasi dan focus group discussion (FGD) yang dikemas dengan diskusi “Pendampingan Manajerial dalam Rangka Integrated Linkage untuk Keberlanjutan Kampung Keramik Dinoyo”, kemudian dilanjutkan dengan pelatihan manajemen usaha.
“Pelatihan manajemen usaha ini bertujuan untuk meningkatkan branding produk dan branding wisata edukasi di Kampung Keramik Dinoyo. Selain itu manajemen usaha ini juga diharapkan mampu meningkatkan tata kelola kampung wisata keramik Dinoyo,“ kata Anthon Efani, Kamis (7/10/2021).
Materi manajemen usaha ini disampaikan secara daring oleh Isa Wahyudi Ketua Forkom Pokdarwis Kota Malang sekaligus Pengagas Kampung Budaya Polowijen. Dalam materi yang ia sampaikan, ia menjelaskan bahwasanya sentra industri Kampung Keramik Dinoyo paling berpeluang besar untuk menjadi branding Kota Malang. Hal ini dikarenakan Dinoyo dapat menjadi episentrum bagi pengembangan sosial ekonomi budaya. Oleh karena itu para pengrajin Kampung Keramik Dinoyo perlu meningkatkan kemampuan dalam menentukan strategi branding serta kemampuan pengelolaan usahanya.
Kegiatan pelatihan ini tidak hanya berfokus pada branding produk dan branding wisata edukasi, melainkan juga diadakan pelatihan pengelolaan manajemen keuangan yang diadakan pada Hari Jumat (01/10/21) secara luring. Pemateri pada pelatihan ini adalah M. Mukhlis Amrullah, SE. yang merupakan mahasiswa yang tergabung dalam tim program Doktor Mengabdi. Harapan dari pelatihan ini usaha yang dijalankan oleh para pengrajin Kampung Keramik Dinoyo menjadi lebih tertata.
Kegiatan tersebut merupakan tahun kelima diadakannya program Doktor Mengabdi (DM), setelah tahun pertama hingga tahun keempat dilaksanakan di tempat yang sama.
Kampung keramik Dinoyo merupakan potensi budaya masyarakat Dinoyo khususnya pengrajin keramik yang bertahan hingga saat ini dan merupakan fokus pelaksanaan program DM kali ini.
Dr. Ir. Anthon Efani, MP, sebagai Ketua Tim mengatakan fokus DM kali ini adalah pengabdian masyarakat dalam bidang unggulan inovasi IPTEKS dan kelembagaan.
“Kalau tahun lalu, fokus DM itu berfokus pada penguatan pemasaran melalui media sosial dengan kegiatan utama adalah pembuatan website maka tahun ini program kami lebih fokus pada pengembangan website dan peningkatan keahlian mitra dalam berwirausaha,” kata Anthon.
“Kegiatan selanjutkan, kami akan melakukan inisiasi dengan beberapa pihak di Universitas Brawijaya salah satunya BUNA UB untuk pengadaan souvenir khas UB berbasis kerajinan keramik,” sambungnya terkait dengan pengembangan sumber daya setempat.
Selain itu ia juga menambahkan bahwa pada tahun ke-lima harapannya Kampung Keramik Dinoyo bisa menjadi kampung yang lebih mandiri. Di tahun kelima ini program DM juga membantu mitra untuk mengusulkan hak cipta terhadap desain khas yang diciptakan oleh pengrajin keramik Dinoyo”.
Dalam pelaksanaannya Program Doktor Mengabdi (DM) di Kampung Keramik Dinoyo dibantu oleh 5 orang mahasiswa dari FPIK dan FEB, yang sedang mengikuti program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik. Kontribusi mahasiswa dalam kegiatan ini adalah membantu pembuatan profil desa, peliputan video kegiatan, pendampingan dan kegiatan lainnya yang menunjang pelaksanaan program.(sdk)