KANAL24, Jakarta – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini berpotensi mengalami koreksi terbatas, setelah kemarin ditutup menguat 0,41 persen ke level 6.486.
“IHSG tetap ditutup di bawah level resistance krusial 6.505, karena itu indeks masih berpeluang terkoreksi menuju level support terdekat,” kata analis PT Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova, dalam riset harian untuk perdagangan Rabu (13/10/2021).
Ivan menyebutkan, saat ini IHSG memiliki level support di posisi 6.431, 6.385 dan 6.311, sedangkan target resistance di level 6.505, 6.617 dan 6.686. Sementara itu, indikator MACD masih menandakan adanya pola uptrend.
Dengan demikian, jelas Ivan, pada perdagangan hari ini Binaartha Sekuritas merekomendasikan investor untuk mempertimbangkan akumulasi pembelian saham TINS, TLKM, TOWR, UNTR dan UNVR.
Perkiraan senada disampaikan analis PT Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, yang mengatakan pergerakan IHSG pada perdagangan hari ini berpotensi mengalami pelemahan terbatas.
“Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat saat ini IHSG memiliki peluang untuk bergerak melemah terbatas dan di-trading-kan pada kisaran 6.432-6.507,” kata Nico Demus.
Dia menyebutkan, pergerakan IHSG akan dibayangi sentimen negatif terkait perlambatan ekonomi di China yang direspons Beijing dengan menerapkan kebijakan fiskal secara ketat dan belum membuka stimulus tambahan dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi.
Menurut Nico Demus, China juga berpotensi mengalami kenaikan risiko ekonomi, jika terlalu banyak memberi dukungan terhadap Evergrande dan perusahaan properti lain yang terdampak kondisi perlambatan ekonomi. Tetapi jika tidak membantu Evergrande, hal tersebut berpotensi menimbulkan lebih banyak tekanan terhadap sistem keuangan.
“Di tengah potensi perlambatan China yang sudah terlihat, IMF juga baru saja memberikan peringatan akan adanya risiko penurunan yang mendadak dan tajam pada harga ekuitas global dan nilai perumahan,” ucap Nico Demus.
Sementara itu dari dalam negeri, lanjut dia, terdapat sentimen negatif mengenai laju inflasi yang tetap terjaga pada posisi stabil, meski kenaikan harga bahan baku menjadi indikasi awal bakal terjadinya kenaikan inflasi.
“Bank Indonesia memproyeksikan tingkat inflasi pada Oktober 2021 masih terjaga pada level 0,05 persen (m-t-m). Sehingga jika proyeksi tersebut dapat terealisasi, perkiraan inflasi Oktober 2021 naik menjadi 0,85 persen (y-t-d) dan 1,59 persen (y-o-y),” tuturnya.
Pada perdagangan hari ini, kata Nico Demus, Pilarmas Sekuritas merekomendasikan investor untuk mengakumulasi pembelian saham PWON, HMSP dan WIIM.(sdk)