KANAL24, Malang – Pandemi Covid-19 yang masih berlangsung berdampak terhadap sejumlah usaha dan pengusaha yang mengalami penurunan omzet, hal tersebut juga dirasakan pengusaha kopi. Salah satunya adalah warung/kafe kopi yang sepi karena peraturan tidak boleh berkerumun dan menjaga jarak. Selain itu banyak usaha yang mengakses modal pinjaman yang justru menambah masalah karena tidak tepat memilih Lembaga penyaluran modalnya. Oleh karena itu, sejumlah usaha dan pengusaha mencoba bertahan dengan melakukan upaya salah satunya melakukan penjualan secara online dan mengakses modal yang aman dan terpercaya.
Seiring dengan makin berkembangnya era digitalisasi, UMKM juga sudah waktunya diperkenalkan dengan platform pemasaran online dan literasi keuangan, supaya kian masif melakukan penetrasi pemasaran, branding dan penjualan melalui platform digital serta dapat mengelola finansial dengan bijak. Inovasi dalam pemasaran menjadi sangat penting untuk dilakukan. Mengingat jumlah UMKM di Indonesia semakin meningkat, menuntut pemilik UMKM untuk lebih kreatif dan inovatif dalam menyusun strategi pemasaran yang efektif demi perkembangan UMKM.
Untuk menjawab tantangan tersebut, Jurusan Sosial Ekonomi Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya (FP UB) melalui Laboratorium Manajemen Finansial dan Pemasaran Agrisbisnis (MFPA) aktif turun mendampingi UMKM dan menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yakni Pelatihan Keuangan dan Pemasaran secara Online. Berbeda dengan tahun sebelumnya, tahun ini mengambil tema tentang bisnis kopi. Untuk dapat menghadirkan UMKM kopi, Laboratorium MFPA mengundang kelompok tani kopi yang memiliki perkebunan kopi sekaligus pengolahan kopi dibawah binaan Balai Besar Perbenihan Dan Proteksi Perkebunan (BBP2TP) Surabaya.
“Sebelum penyelenggaan pelatihan, kami sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memetakan kondisi, mencari permasalahan dan kemudian membuat tindak lanjut pendampingan,” kata Ketua laboratorium MFPA, Dr. Ir. Abdul Wahib Muhaimin, MS, Senin 1/11/2021)
Untuk pelatihan sendiri Wahib menjelaskan diselenggarakan secara 2 sesi, sesi 1 dilaksanakan pada tanggal 9 Oktober 2021 pemasaran digital dan praktek penyeduhan, sedangkan sesi 2 pada tanggal 10 Oktober 2021 terkait literasi keuangan dan lanjutan praktek penyeduhan.
“Pelatihan ini diikuti oleh kurang lebih 90 peserta UMKM dari berbagai daerah yang menggeluti bisnis kopi. Selain melibatkan UMKM, pelatihan ini juga diikuti oleh mahasiswa yang memiliki usaha dan mengambil mata kuliah kewirausahaan. Selain itu di pelatihan ini juga menghadirkan dosen dari laboratorium MFPA FP UB dan praktisi pengusaha kopi platform digital ” kata Wahib.
Lanjutnya, materi yang disampaikan berupa manajemen perkebunan, Teknik penyeduhan, branding dan marketing, literasi keuangan, dan mengenal kopi. Materi diberikan tidak hanya materi satu arah saja tetapi juga tersedia waktu untuk diskusi sekaligus praktek secara langsung secara virtual. Selain itu materi diberikan oleh para praktisi pengusaha kopi milenial.
“Sebagai tindak lanjut dari pelatihan laboratorium, kami membuat grup WhatsApp sebagai media komunikasi panitia/dosen, peserta dan narasumber. Harapannya komunikasi antara peserta dengan laboratorium MFPA FP UB tetap terjalin dan kami berkomitmen untuk membantu UMKM dalam bangkit dan berkembang usahanya melalui pemasaran digital, dan kegiatan semacam ini akan terus kita lakukan untuk mendukung usaha kecil di masyarakat” pungkasnya. (Meg)