KANAL24, Jakarta – Realisasi investasi sepanjang 2021 mencapai Rp901,02 triliun, melampaui target Presiden Joko Widodo sebesar Rp900,00 triliun atau sekitar 100,1%.
Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia, mengatakan jumlah tersebut mencapai 104,8% dari target dalam RPJMN, yakni Rp858,5 triliun. “Ini berkat dukungan semua stakeholder. Kami juga melakukan strategi yang tidak biasa untuk mencapainya,” kata Bahlil dalam konferensi pers virtual, Kamis (27/1/2022).
Dari jumlah tersebut, sekitar Rp454,0 triliun adalah penanaman modal asing (PMA) dan sisanya Rp447,0 triliun merupakan penanaman modal dalam negeri ( PMDN ). Investasi PMA mencapai 50,4% dari total investasi dan PMDN sekitar 49,6%. Investasi PMA tumbuh 10,09% (year-on-year) dan PMDN meningkat 8,1%.
“Secara keseluruhan realisasi investasi 2021 tumbuh 9% (y-o-y). Penyerapan tenaga kerja dari realisasi investasi tahun lalu mencapai 1.207.893 orang,” ujar Bahlil.
Bahlil menambahkan realisasi investasi yang masuk ke Pulau Jawa pada 2021 mencapai Rp432,8 triliun atau 48,0% dari total investasi. Sementara realisasi investasi ke luar Pulau Jawa sekitar Rp468,2 triliun atau 52,0% dari total investasi. Pertumbuhan investasi di Jawa mencapai 5,9% (y-o-y), sementara di luar Jawa melonjak 12,2%.
“Ini menunjukkan investasi yang masuk memperlihatkan pertumbuhan yang berkualitas. Dalam artian mendukung pemerataan pertumbuhan ekonomi Indonesia seperti yang diminta Presiden Jokowi,” jelas Bahlil.
Mayoritas PMA yang masuk ke Indonesia sepanjang 2021 masih berasal dari Singapura sebesar USD9,4 miliar. Peringkat kedua adalah Hong Kong, yakni USD4,6 miliar. Peringkat ketiga adalah China (USD3,2 miliar), selanjutnya Amerika Serikat (USD2,5 miliar), dan kelima adalah Jepang (USD2,3 miliar).
“Jadi tidak benar tuduhan bahwa investasi asing yang masuk ke Indonesia cuma dari Tiongkok,” papar Bahlil.
Sepanjang 2021, daerah yang menjadi tujuan lokasi realisasi investasi terbesar adalah Jawa Barat, yakni Rp131,6 triliun. Posisi kedua ditempati DKI Jakarta (Rp103,7 triliun), selanjutnya Jawa Timur (Rp79,5 triliun), Banten (Rp58,0 triliun) dan Riau (Rp53,0 triliun).(sdk)