KANAL24, Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan dana pemerintah daerah yang mengendap di bank mencapai Rp202,35 triliun pada Maret 2022. Jumlah ini merupakan yang tertinggi dalam tiga tahun terakhir.
Capaian ini meningkat 10,98% dibanding Maret 2021. Jumlah ini menunjukkan peningkatan Rp20,01 triliun,” kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN KiTa secara virtual, Rabu (20/4/2022).
Pada Maret 2020 dan 2021 dana pemda di perbankan bisa dijaga di bawah Rp200 triliun yakni sebesar Rp177,52 triliun dan Rp182,3 triliun. “Ini menggambarkan sebetulnya pemda punya potensi besar untuk mendorong pemulihan ekonomi dengan menggunakan dananya, APBD -nya untuk bisa mengakselerasi pemulihan di masing-masing daerah,” ujar Sri Mulyani.
Dana pemda yang mengendap di bank pada Maret 2022 juga meningkat 10,38% atau Rp19,03 triliun dari bulan sebelumnya yang mencapai Rp183,32 triliun.
Menkeu berharap pemda dapat mempercepat belanja seiring dengan percepatan transfer dana dari pemerintah pusat dan peningkatan penerimaan pajak daerah.
Adapun Jawa Timur menjadi daerah dengan jumlah dana mengendap di bank terbesar yakni mencapai Rp26,85 triliun. Sedangkan Sulawesi Barat adalah daerah dengan dana mengendap di bank paling kecil yakni Rp1,14 triliun.
“Pemda diharapkan mampu melakukan eksekusi belanja, maka kita harap pada kuartal II dan III nanti akselerasi pemulihan ekonomi bisa terjaga. Karena sekarang perekonomian sedang menghadapi tekanan dengan lonjakan harga komoditas yang sangat tinggi,” pungkas Sri Mulyani.(sdk)