KANAL24, Banyumas – Desa Alasmalang yang berada di Kecamatan Kemranjen Banyumas kini bukan semata jalur alternatif dari Jogjakarta menuju Banyumas atau sebaliknya. namun desa yang terletak dikawasan perbukitan ini memiliki potensi sebagai sentra durian. Posisi desa Alasmalang ini memang terletak sebelum daerah Buntu yang menjadi rute tradisional perjalanan menuju Purwokerto dari arah timur. Namun seiring dengan perbaikan jalan yang melewati Desa Alasmalang, kini menjadi rute alternatif favorit untuk menghindari kemacetan di daerah Buntu.
Saat ini sepanjang jalur alternatif dikanan dan kiri terdapat pohon durian yang berjejer hampir disetiap rumah warga. selain deretan pohon durian sentra penjualan bibit durian juga mudah ditemukan di sepanjang jalan tersebut. Beragam jenis durian terutama varietas Bawor yang menjadi trademark banyak ditawarkan oleh warga.
Penjualan bibit durian sepajang jalan Desa Alasmalang (sidik kanal24)
Dengan makin dikenalnya durian Bawor kini daerah Alasmalang tidak hanya menjual bibit semata namun kini mulai bermunculan penjual durian yang berjejer sepanjang rumah warga. Dengan menggunakan bedak tenda seadanya hingga tertata ala cafe menjadi pemandangan tersendiri bagi pengendara.
“Sekarang disini tidak hanya terkenal sebagai sentra bibit saja tapi juga sentra penjual buah durian. Ini menarik karena sambil mudik bisa membeli oleh-oleh dari bibit hingga buah disini,” kata Anto seorang pemudik dari Bandung, Minggu (8/5/2022).
Menurutnya Desa Alasmalang ini memiliki banyak pilihan untuk membeli bibit dan buah durian. Dirinya mengaku senang karena sekarang penjual durian semakin banyak dengan mulai memperhatikan tempat sehingga tidak menimbulkan kemacetan dan nyaman.
“Sekarang sudah banyak tempat yang menjualnya tertata tidak sekedarnya dan ini bagus karena pengunjung juga merasa lebih nyaman sambil beristirahat sebelum melanjutkan perjalanan, ” imbuhnya.
Dukungan dari pemerintah juga nampak terlihat dari pintu gerbang desa yang sekarang mempromosikan Alasmalang sebagai sentra durian serta pembangunan patung durian dalam ukuran raksasa yang menjadi ikon dari desa tersebut.
Anto melihat hal tersebut sebagai langkah bagus untuk meningkatkan perekonomian warga yang terintegrasi mulai dari pembibitan, penanaman hingga sentra penjualan buah durian varietas bawor dari Alasmalang. (sdk)