KANAL24, Mekkah – Abdul Malik, jemaah haji asal Desa Penganten, Balen, Bojonegoro membantu Jemaah haji yang lain yang mengeluhkan sakit dengan pijatan terapi geni.
“Saya mulai buka praktik sejak tahun 2011. Sekali terapi, tarifnya antara Rp 100.000 sampai Rp 200.000. Uang hasil terapi itu ditabung antara Rp50.000 sampai Rp100.000 per hari,” ujar Malik,Jumat (17/6/2022)
Abdul Malik mulai daftar haji tahun 2011 dan melunasi tahun 2020. “Saya menabung untuk berangkat haji dengan menyisihkan hasil jasa pijat, karena ingin penuhi rukun Islam,” terangnya kepada awak media yang tergabung di Media Center Haji (MCH) di Makkah.
Dia menyebut metode pijatnya sebagai terapi geni. Praktiknya seperti menotok bagian-bagian tertentu dari tubuh pasien dengan menggunakan jari. Salah satu awak media berkesempatan merasakan sensasi pijatannya. Ia menotok-notok beberapa titik punggung pasien sembari tengkurap.
Seakan tidak mengerahkan tenaga, tapi yang dirasa ada sakit di titik yang ia totok. Usai menotok di bagian punggung, ia memijat kaki, tangan, pinggang, dan beberapa titik di tubuh saat duduk dan posisi telentang. “Ini ada syaraf kejepit,” ujar Malik mendiagnosa.
Selama di Tanah Suci selain beribadah, dia mempraktikkan terapi geninya untuk menolong para jemaah secara gratis. Dia bantu jemaah yang mengeluhkan sakit tertentu. Istilahnya, dia berusaha membuka aliran darah yang tersumbat sehingga lancar dan tubuh menjadi bugar.(sdk)