KANAL24, Malang – Awal pandemi Covid-19 tahun 2019-2020 menjadi awal mula keresahan generasi muda Malang Raya yang bergerak di bidang kesosialan ingin tetap bermanfaat untuk masyarakat. Namun, ruang batas teman-teman terbatas karena pada saat itu belum diperbolehkah untuk melakukan aktivitas sosial masyarakat. Alasan ini yang menjadi latar belakang Bagi Bacaan didirikan.
“Bagi Bacaan awal mulanya didirikan untuk membagi-bagikan kuota internet. Nah, kemudian dari situ kita mengkonsepkan, tapi ternyata berjalannya waktu, eh pandemi mulai turun. Alhasil, kita ubah konsepnya menjadi untuk tempat sebagai bagi-bagi buku, tapi berjalan dari situ, kita melihat bahwa bagi-bagi buku ini konsepnya terlalu unik atau spesifik, sehingga impactnya itu nggak sebesar apabila kita membuatnya lebih besar lagi” terang inisiator Bagi Bacaan, Qori.
Kemudian, Qori dan teman-teman dari Bagi Bacaan memberikan ide sebagai sebuah social movement yang bentuknya adalah NGO atau Non Government Organization. Tim fokus untuk memberikan kesempatan sebagai platform volunteer untuk teman-teman yang ingin atau memiliki niatan untuk gerakan sosial dan sulit mendapatkan akses seperti wadah untuk melakukan gerakan sosial dan harus memenuhi persyaratan terlebih dahulu namun belum tentu diterima.
Oleh karena itu, Bagi Bacaan hadir untuk membuka kesempatan seluas-luasnya bagi teman-teman di luar sana menjadi platform yang lebih mudah untuk volunteer atau teman-teman yang ingin mengikuti gerakan sosial masyarakat.
“Volunteer bisa ikutan gerakan sosial hanya dalam waktu 8 hari tanpa memikirkan konsepnya seperti, peralatannya seperti apa, dan benar-benar transfer pengetahuan kepada anak-anak yang menjadi target ajar,” terang Qori.
Program Bagi Bacaan saat ini adalah membuat ekspedisi kecil atau pengajaran-pengajaran kecil di daerah-daerah dengan mitra-mitra Bagi Bacaan. Mitra Bagi Bacaan disebut sebagai fasilitator dan forkom. Fasilitator sendiri fokusnya adalah untuk orang-orang yang sifatnya individu. Sedangkan, forkom adalah orang yang sifatnya tergabung dalam organisasi sosial. Sehingga, efeknya akan lebih besar.
Program ini bertujuan sebagai platform menghubungkan antara orang-orang yang ingin jadi volunteer dengan orang-orang yang mengadakan berbagai macam kegiatan sosial.
Target volunteer yang disasar Bagi Bacaan adalah mereka yang ingin memberikan kontribusi untuk orang-orang di sekitar, yaitu mereka yang masih mahasiswa atau anak-anak SMA dan fresh graduated yang masih ingin terlibat dalam kegiatan sosial masyarakat.
Sementara itu, target yang diajar adalah anak-anak usia sekolah dasar dari kelas 1 sampai kelas 5 dan tergantung dari modul yang pilih. Bagi Bacaan memiliki 4 modul, yaitu modul cita-cita, kemampuan bahasa internasional atau bahasa Inggris, teknologi dasar, dan kemampuan berkomunikasi.(nid)