Kanal24, Malang – Universitas Brawijaya sedang memproduksi Rapid Test untuk Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang saat ini menyerang ternak sapi di berbagai daerah di Indonesia. Alat rapid test PMK ini dikembangkan untuk membantu percepatan uji tes PMK pada hewan ternak, sehingga penyebaran virus bisa lebih cepat dikendalikan.
Guru Besar Fakultas Kedokteran Hewan UB, Profesor Aulanni’am bersama tim di FKH dan Biosains UB sedang dalam proses pengembangang dan produksi rapid test PMK Ini.
“Saya sudah ambil sampel kultur virus dari Pusvetma yang dibuat vaksin, lalu saya sudah minta dokter Dodik untuk mengambil saliva sapi yang positif, sama luka pada kaki, jadi kita lakukan isolasi di Biosains, ” jelas Prof.Aul.
Dalam pembuatan rapid test ini Prof. Aul selain dengan tim di Biosains juga didukung oleh tim yang bertugas sebagai Satgas di lapangan, seperti dengan drh. Dodik Prasetyo M.Vet sebagai Ketua Satgas PMK UB saat ini juga sedang melakukan proses vaksinasi PMK pada sapi di Malang Raya.
Penyakit PMK atau juga dikenal sebagai Foot and Mouth Disease ini menyerang hewan ruminansia, yaitu kelompok hewan mamalia pemakan tumbuhan yang memamah makanan dua kali dan memiliki sistem cerna yang kompleks. Virus PMK menular melalui udara, cairan eksudat air liur dan sperma. Ternak yang terjangkit PMK ditandai dengan kondisi melepuh di sekitar kuku dan erosi di mulut, lidah, gusi, lubang hidung, dan puting. Virus ini meyerang ribuan sapi di Indonesia sejak Mei lalu. (din)