Kanal24 – Malang, Sebanyak 702 mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer UB siap diterjunkan untuk memberantas masyarakat gaptek. Hal ini disampaikan oleh Dekan FILKOM UB, Prof. Wayan Firdaus Mahmudy, S.Si., MT., Ph.D. dalam rangkaian acara Pelepasan Mahasiswa Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM)/ Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya pada Senin (18/7/2022).
Di era digital seperti sekarang ini, internet menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupan manusia. Teknologi informasi dan komunikasi berkembang secara pesat, menghadirkan dua sisi yang saling bertolak belakang, yakni kelemahan dan keunggulan. Tidak dapat dipungkiri bahwa internet mempermudah akses masyarakat untuk menemukan jejaring informasi dan kemitraan yang dapat dilakukan melalui jarak jauh.
Meskipun begitu, di saat yang bersamaan, kejahatan siber juga semakin berkembang. Menciptakan variasi kejahatan yang canggih, dan menyebarkan isu-isu bohong yang dapat merugikan dan memecah belah masyarakat. Untuk itulah FILKOM UB menunjukkan kekhawatirannya dengan menerjunkan mahasiswa untuk menjadi agen yang nantinya dapat membawa perubahan bagi kehidupan digital masyarakat, untuk bisa menghindari cyber crime dan penyebaran berita bohong. Target tersebut sesuai dengan konsep PKM FILKOM kali ini.
“Konsep pengabdian masyarakat ini menyesuaikan bidang keilmuan kami. Sebenarnya konsep kami sederhana, yaitu bagaimana mewujudkan desa digital, kemudian bagaimana meningkatkan literasi digital masyarakat. Misalkan ada berita hoax, jangan sampai mereka mengomentari, menyukai, atau bahkan membagikan berita palsu tersebut. Nanti kita akan memberikan workshop seperti itu,” terang Prof. Wayan.
PKM sendiri terbagi ke dalam dua jenis program kerja. Ada program yang bersifat generik atau berlaku sama untuk keseluruhan desa. Di samping itu, ada juga variasi atau tambahan program kerja yang digagas berdasarkan kreativitas mahasiswa sendiri. Namun kembali lagi, semua program kerja diperuntukkan bagi perwujudan desa digital dan peningkatan literasi digital, terutama untuk membangun optimalisasi UMKM.
“Mereka (UMKM) kan belum paham bagaimana mengiklankan produk mereka secara efektif menggunakan medsos. Padahal dari yang kita lihat, berdasarkan pengalaman kemarin, ada satu desa menghasilkan satu komoditas tetapi bingung cara pemasarannya. Nah, nanti kita ajari, seperti itu,”imbuh Prof. Wayan
Acara ini menjadi yang kedua dari yang telah dilaksanakan FILKOM UB. Dekan FILKOM UB menyampaikan bahwa dahulu, pada acara yang pertama, pihak kampus masih meraba-raba dan mencari bentuk PKM dengan cara sederhana. Sedangkan sekarang, konsep, rencana, dan persiapan jauh lebih matang sehingga kampus optimis melepas mahasiswa secara resmi dengan dihadiri rektor UB.
“Untuk tahun ini, di beberapa desa juga diisi oleh fakultas lain, yaitu FEB. Makanya itu kita sinkronkan dua bidang ilmu berbeda untuk diimplementasikan dalam satu program kerja. Misalnya, model bisnis digital. Itukan semata-mata bukan hanya tentang teknologi digitalnya, melainkan ada ekonominya juga,” imbuh Prof. Wayan.
Esensi dari adanya kolaborasi dua bidang ilmu ini memungkinkan terciptanya solusi dari sebuah permasalahan yang komprehensif. Kolaborasi bidang ilmu tersebut menjadi terobosan baru untuk memenuhi berbagai kebutuhan masyarakat industri. Oleh karena itulah kampus memberi fasilitas bagi mahasiswa untuk saling bersinergi, menjalin kerja sama antar berbagai pihak demi keberhasilan PKM ini. Melalui digitalisasi, program ini mendukung masyarakat untuk mengembangkan usaha mereka, baik itu dari sektor barang, jasa, dan wisata. Dengan mengoptimalkan fungsi internet, harapannya masyarakat terutama UMKM dapat meningkatkan taraf hidup mereka. (riz)