KANAL24, Malang – Magister Administrasi Publik Fakultas Ilmu Administrasi (MAP FIA) Universitas Brawijaya menggelar Guest Lecture atau Kuliah Tamu yang membahas tentang “Penyusunan Rencana Strategis pada Instansi Publik”, di Gedung E lantai 10 Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya. Kegiatan ini digelar selama dua hari 12 – 13 September 2022. Pada hari pertama, Ketua Pusat Pembinaan, Pendidikan, dan Pelatihan Perencanaan Bappenas, Dr. Guspika, MBA, dan Dr. Mohammad Nuh, S.IP, M.Si, Akademisi FIA Universitas Brawijaya hadir sebagai pemateri (12/9/2022).
Dekan Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) UB, Andy Fefta Wijaya, MDA, Ph.D., menyampaikan pentingnya rencana strategis dalam membuat sebuah program dan kegiatan agar kinerja tim bisa terukur.
“Berbicara tentang Rencana Strategi, hal ini dapat dikatakan sangat urgen mengingat perencanaan merupakan kegiatan yang selalu dilakukan di awal, dan berkaitan erat dengan kinerja yang berhubungan dengan visi misi dan kegiatan. sehingga melalui kegiatan Guest Lecture ini diharapkan memberikan manfaat bagi semuanya,” kata Dekan FIA UB saat membuka Guest Lecture MAP FIA 2022.
Dalam acara ini, Dr. Guspika, MBA menyampaikan materi dengan menekankan pada Isu, Strategi dan Kebijakan Perencanaan dan Pengembangan Kapasitas Sumber Daya Manusia Pembangunan Indonesia. Ia menyinggung bahwa pada dasarnya perencanaan dibuat untuk mencapai sebuah tujuan pembangunan yang hendak dicapai secara sistematis.
“Sikap pertama seorang perencana yaitu harus berfokus pada masalah, dan berusaha mencari solusi dari masalah tersebut. Seorang perencana harus memberikan rekomendasi kebijakan dan implikasinya bagi para pengambil keputusan,” jelasnya
Terkait rencana pembangunan sumber daya manusia Indonesia yang oleh Bappenas diistilahkan dengan Human Capital Development Plan (HCDP), Dr Guspika menjelaskan bahwa tujuan pembuatan (HCDP) dilandasi oleh kebutuhan pengembangan sumber daya manusia sebagai penggerak pembangunan sangat penting. Produktivitas negara Indonesia terbilang cukup rendah jika dibandingkan dengan negara Malaysia, Vietnam dan Thailand. Jika dilihat dari sisi angkatan kerja dan pekerja yang berkeahlian, 57% diisi oleh para pekerja lulusan SMP ke bawah dan 40% didominasi oleh lulusan SMA. Sedangkan untuk tenaga ahli indonesia, terbagi menjadi 2 golongan yaitu tenaga ahli berkeahlian rendah sebesar 60% dan tenaga ahli yang berkeahlian menengah keatas sebesar 39%. Kenaikan tenaga ahli ini disebabkan oleh adanya upaya pemerintah dalam meningkatkan lulusan SMK dan Politeknik sehingga tenaga ahli yang dihasilkan memiliki bidang keahlian yang spesifik.
Melengkapi materi pertama, Dr. Mohammad Nuh, S.IP, M.Si berbagi topik tentang Masa Depan Studi Manajemen Strategis dalam Disiplin Ilmu Administrasi Publik: diantara Perdebatan Nilai “Publicness” dan “Managerial”.
“Dalam lingkup studi manajemen strategis, sumber daya manusia merupakan alat untuk mencapai efektivitas manajemen strategis. Namun dalam perumusan perencanaan, implementasi perencanaan dan evaluasi dari perencanaan itu sendiri harus tetap mempertimbangkan nilai Publicness dan Managerial”, tutur Dr. Mohammad Nuh S.IP, M.Si.
Kegiatan yang diselenggarakan selam 2 hari ini diikuti tak kurang dari 100 peserta yang terdiri dari mahasiswa MAP FIA UB dan mahasiswa kelas kerjasama prodi MAP kelas Afirmasi. (nal/din)