Kanal24, Malang – Dekan Fakultas Teknologi Pertanian, Prof. Dr. Ir. Imam Santoso, MP., meyakini bahwa akselerasi inovasi teknologi dalam mendukung ketahanan pangan nasional dapat diwujudkan melalui kolaborasi antar berbagai stakeholder. Hal ini disampaikan pada agenda Join Webinar Series BRIN bertema “Riset dan Inovasi Teknologi Perakitan Varietas Hulu Hilir Mendukung Ketahanan Pangan Nasional”, Senin (26/9/2022).
“Kami yakin apabila perguruan tinggi dan lembaga riset yang dinaungi oleh BRIN akan mempercepat proses lahirnya inovasi termasuk dalam proses perakitan varietas unggul,” ungkapnya.
Prof Imam Santoso berharap agar kegiatan sharing session ini berlanjut pada kolaborasi yang lebih implementatif, sehingga meningkatkan value, bukan hanya dari keandalan tim peneliti namun luaran yang lebih inovatif dan bereputasi.
Melalui Organisasi Riset Pertanian dan Pangan (ORPP), BRIN bekerja sama dengan Universitas Brawijaya (UB) melalui peneliti-peneliti yang ada di Fakultas Pertanian (FP), Fakultas Teknologi Pertanian (FTP), dan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) serta organisasi riset pertanian yang ada di UB.
Dalam webinar ini, Dosen FTP UB Agustin K. Wardani, S.TP., M. Si., Ph. D.,memaparkan materi mengenai bakteriofag sebagai agen biokontrol. Agen biokontrol merupakan organisme alami ataupun hasil rekayasa genetika yang dapat mencegah penyakit pada tumbuhan dan tidak menyebabkan pencemaran pada lingkungan. Sedangkan Prof. Dr. Ir. Estri Laras Arumingtyas, M. Sc. St. dari FMIPA UB juga menyampaikan materi terkait seleksi unggul varietas cabe rawit.
Sementara itu, Peneliti Pusat Riset Tanaman Pangan dari BRIN, Dr. Untung Susanto, S.P., M.P., memaparkan materi seputar ketahanan pangan nasional melalui pemuliaan tanaman padi bernutrisi tinggi.
“Ketahanan pangan nasional dapat dicapai dengan pemuliaan tanaman melalui perbaikan mutu/gizi pada tanaman itu sendiri dan tanaman yang tahan terhadap hama penyakit” ujar
Riset kolaboratif antara BRIN dan UB ini telah dimulai pada September 2022 dan melalui webinar sharing session ini diharapkan dapat menjaring ide-ide riset dari para peneliti maupun stakeholder serta menyelaraskan tujuan dan persepsi terhadap kolaborasi riset yang sedang dilakukan. (tis)