Kanal24, Malang – Prof. Dr. Aulanni’am, drh.,DES. bersama Tim Uji Klinis Pelaksanaan Riset Inovatif Produktif (Rispro) LPPM-UB, menggelar Uji Klinis Thyroid Peroxidase (TPO) – Thyroid Stimulating Hormone Receptor (TSHR) kepada pasien-pasien yang mengalami hipotiroid atau hipertiroid di Rumah Sakit Universitas Brawijaya (RS UB), pada Senin (03/10/2022).
Tes TPO-TSHR ini merupakan rapid test untuk mendeteksi dini Penyakit Tiroid Autoimun (PTA). Dikatakan bahwa Kit pada rapid test TPO-TSHR ini berbasis Lateral Immunoctomatography Technique yang berguna mengganti Teknik ELISA.
Sebelumnya, teknik ELISA termasuk tes dengan pembiayaan lebih mahal dan memerlukan waktu pengujian cenderung lama serta tes yang hanya dilakukan bisa di laboratorium berteknologi tinggi saja.
“ELISA harganya sangat mahal, memerlukan darah yang sangat banyak sekitar 10cc terus dilakukan sampai butuh waktu yang lama, satu bulan, dua bulan dan tidak dilakukan di Indonesia,” tutur Prof. Aulanni’am.
Prof. Aulanni’am, mengatakan bahwa rapid test ini hadir sebagai tes deteksi dini yang dapat dilakukan secara cepat, ekonomis, dan tanpa membutuhkan alat.
Diketahui bahwa dalam rapid test TPO-TSHR diagnosa dilakukan dengan menggunakan serum sebanyak 20ul dan waktu pengujian yang dibutuhkan adalah 45 menit. Dikatakan juga bahwa rapid test ini menuju sensitivitas dan spesifisitas tinggi, sehingga pada tes pertama ini akan diuji sensitivitas dan spesifisitasnya.
Kemudian, untuk mendukung penelitian yang panjang ini, Prof. Aulanni’am, mengatakan bahwa dalam proses ia dan timnya telah bekerjasama dengan PT. Biofarma dan mendapat pendanaan dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan RI.
Prof. Aulanni’am juga mengatakan tes uji klinis ini merupakan uji klinis pertama dengan menargetkan 100 relawan yang berasal dari pasien-pasien yang telah mendapat rujukan dari doktor masing-masing.
“Tahun depan kita (akan melakuan) uji (klinis) yang banyak, mungkin uji klinis kedua. Nah itu, biasanya dilakukan oleh Perhimpunan Endokrinologi Indonesia yang akan dilakukan di center-center yang mereka tunjuk,” tutur Prof. Aulanni’am.
Sedangkan untuk launching, Prof. Aulanni’am mengatakan Rapid Tes TPO-TSHR akan Maka tahun depan kita sudah launching produk dengan PT. Biofarma.
Peserta Uji Klinis Rapid Test TPO-TSHR di Rumah Sakit Universitas Brawijaya. (Foto. Naufal/Newspoint)
Ia juga menegaskan bahwa akan lebih baik lagi apabila rapid test ini juga dilakukan pada ibu-ibu hamil yang rentan terhadap TPA dan untuk menghindari terjadinya Congenital Autoimun disease.
“Penyakit Autoimun Disease ini penyakit yang tanpa gejala baik hipotiroid ataupun hipertiroid. Jadi tiba-tiba ibu keguguran beberapa kali dan dengan adanya tes ini (dapat) membantu pemerintah untuk menjaga kesehatan generasi yang akan datang,” jelasnya.
Namun, tambahnya, test Rapid TPO-TSHR ini bisa dilakukan oleh seluruh kalangan. (Agt)