Kanal24, Malang – Pesatnya informasi dan komunikasi di era globalisasi saat ini membuka peluang kerja sama serta kolaborasi berbagai pihak dengan lebih intensif. Tim Pengabdian Masyarakat dan Laboratorium Hubungan Internasional Universitas Brawijaya (HI UB) menyelenggarakan perumusan kelas kolaboratif dan partisipatif bersama Komunitas Indonesia untuk Kajian Eropa (KIKE). Kegiatan ini menghadirkan beberapa perwakilan praktisi dan universitas yang merupakan anggota KIKE.
Ketua Tim Pengabdian Masyarakat Hubungan Internasional, Firstyarinda Valentina Indraswari, S.Sos., M.Si., menyebutkan bahwa agenda tersebut merupakan terobosan baru untuk membangun forum akademik yang lebih dalam tentang Eropa.
“Kami secara spesifik membahas tema sister city dan atau sister provinsi antara Indonesia dan Eropa,” terangnya dalam rilis yang diterima kanal24, Sabtu (15/10/2022).
Presiden KIKE, Muhadi Sugiono, MA. mengatakan bahwa agenda yang direncanakan ini dapat menjadi sesuatu yang dapat dikerjakan bersama dengan beragam keahlian yang dimiliki oleh anggota KIKE.
“Saya berharap kedepannya kita tidak berhenti pada perumusan dan kelas kolaboratif saja namun juga dapat mengembangkannya menjadi berbagai kegiatan dengan beragam keahlian yang kami miliki. Terlebih lagi kajian tentang Eropa ini perlu disebarluaskan seiring dengan kemajuan serta dinamika terbaru yang langsung maupun tidak langsung berdampak pada Indonesia”, jelasnya.
Kelas Kolaboratif dan Partisipatif ini akan diselenggarakan selama lima minggu, dengan menghadirkan praktisi, pemangku kepentingan dan akademisi yang diorganisasi oleh Laboratorium Hubungan Internasional Universitas Brawijaya.
Kepala Laboratorium Hubungan Internasional Universitas Brawijaya, Wishnu Mahendra Wiswayana, S.IP., M.Si., mengatakan bahwa agenda yang akan dilaksanakan ini, pelaksanaannya dihelat oleh Universitas Brawijaya.
“Selama 5 Minggu kedepan, Lab HI UB ,KIKE, dan Pengampu Mata Kuliah Studi Kawasan Eropa lintas dunia akan melaksanakan workshop dengan rangkaian topik seputar kajian Sister City Indonesia-Eropa berdasarkan yang telah dirumuskan hari ini,” jelasnya.
Tangkap Layar Rapat Koordinasi Kelas Kolaboratif Partisipatif Sister City Province Indonesia-Eropa KIKE dan Lab HI UB (Dok. Lab HI UB)
Wishnu lebih lanjut menyatakan bahwa kerja sama dengan KIKE ke depan perlu untuk diperluas serta diperdalam menyasar pada isu-isu lain, tidak hanya pada tema sister city / sister Province antara Indonesia dan Eropa.
Kelas yang akan dimulai pada Sabtu 22 Oktober 2022 mendatang diikuti oleh 5 perwakilan dari setiap universitas seluruh indonesia seperti kampus UGM, UMM, Universitas Lampung, BINUS, UI, dll.
“Kami mentargetkan ada sekitar 50 peserta yang tergabung dalam KIKE untuk mengikuti kelas ini,” tambahnya.
Dengan adanya kelas kolaboratif dan partisipatif studi eropa ini diharapkan dapat lebih aktif dan berkontribusi terhadap kajian eropa di Indonesia.
Berdasarkan PERMENDAGRI Nomor I tahun 1992, kerjasama Sister City adalah hubungan kerjasama kota bersaudara yang dilaksanakan antara Pemerintah Kota, Kabupaten dan Provinsi / Pemerintah Kota dengan Pemerintah Kota setingkat di luar negeri. Kerjasama Sister City dinilai sangat membantu pemerintah dalam membina Pemerintah Daerah dan Masyarakat untuk turut serta bekerja sama dalam pembangunan melalui mintranya di luar negeri yang diarahkan pada penyelenggaraan hubungan yang saling menguntungkan. (put)