KANAL24, Malang – Seiring dengan terus berkembangnya zaman, pondok pesantren saat ini menghadapi perkembangan bukan hanya sebagai lembaga pembelajaran Islam namun juga dituntut mengikuti arus perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal tersebut membuat pesantren mengalami pergeseran paradigma dari sebuah lembaga yang hanya berpusat pada pendalaman keilmuan agama, akan tetapi juga menjadi lembaga pengembangan keilmuan umum, salah satunya ilmu ekonomi.Ilmu ekonomi Islam merupakan salah satu ilmu multidisipliner yang menggabungkan ilmu ekonomi dengan ilmu syariah/ hukum Islam. Ponpes Al-Ishlahiyyah sebagai salah satu pesantren yang cukup popular di malang dalam upayanya mengintegrasikan ilmu agama dan umum sudah cukup baik namun disana masih minim kajian literasi ekonomi syariah.
Tim pengabdian dari program studi ekonomi Islam Departemen Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya dalam program Abdi Dharma FEB 2022 telah mengusung tema tentang Sosialisasi literasi Ekonomi Syariah bagi kader akademisi santri Ponpes Al-Ishlahiyyah. Tim pengabdian ini diketuai oleh Ibu Ika Khusnia Anggraini, M.H.I dengan anggota Ibu Dr. Sri Muljaningsih dan Ibu Dwi Retno Widiyanti M.Sc beserta tim mahasiswa. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan di Aula Ponpes Al-Ishlahiyyah pada tanggal 27 Agustus 2022.
“Santri diharapkan menjadi salah satu penggerak ekonomi syariah, untuk itu sejak dini mereka juga harus mengenal literasi ekonomi syariah terutama implementasinya di Indonesia,” kata Ika Khusnia Anggraini, M.H.I, Rabu (9/11/2022).
Kegiatan dilakukan dengan pemaparan materi oleh tim pengabdian, selanjutnya adalah sesi tanya jawab dengan para santri. Dalam sesi diskusi dan Tanya jawab ini, antusiasme peserta terlihat dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan peserta berkaitan dengan materi yang sampaikan. Beberapa topik yang menjadi perhatian peserta diantaranya yaitu mengenai Jual beli emas virtual, cryptocurrency, sampai hukum jual beli online. Semangat peserta dalam mengikuti kegiatan ini sangat terasa saat kegiatan tanya jawab tersebut.
“Kami melihat antusias santri disini cukup tinggi dalam diskusi mengenai ekonomi syariah. Tentu ini hal yang positif agar nantinya mereka dapat menjadi agen ekonomi syariah di masyarakat,” lanjutnya.
Kegiatan pengabdian yang dilakukan ini diharapkan dapat menghasilkan output berupa peningkatan pengetahuan mengenai ekonomi syariah dan peningkatan minat santri untuk melanjutkan kuliah pada program studi ekonomi syariah agar kajian ekonomi Islam semakin disemarakkan oleh kalangan santri yg background pendidikan agama yang kuat. (sdk)