Kanal24, Malang – Tim Program Riset Keilmuan Kewirausahaan 2022 yang diwakili oleh Dhira Kurniawan Saputra, S. Kel., M. Sc dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya (FPIK UB) melakukan kunjungan ke Clungup Mangrove Conservation (CMC) pada Sabtu (26/11/2022) dalam rangka monitoring perangkat alat listrik portable terbarukan (LPT) berbasis tenaga surya yang sudah dipasang seminggu sebelumnya di CMC.
“Alat yang sudah dipasang sedikit mengalami gangguan, misal terkadang lampu mati sendiri dan alat berbunyi, namun hal itu hanya terjadi sebentar, secara keseluruhan aman dan berfungsi dengan baik”, ungkap Agung, salah satu pengelola CMC kepada Kanal24. Hal ini bisa terjadi karena produksi energi panel surya yang tidak maksimal, apalagi jika cuaca sering mendung.
Inverter LPT yang berisikan cara pemakaian dan informasi lainnya. (Dok. Tis’a Tursina)
Tim memeriksa Inverter LPT yang merupakan alat yang menunjukkan segala informasi mengenai penggunaan energi listrik. Alat ini juga dapat berbunyi jika penggunaan energi melebihi batas-batas sehingga pengunaannya diharapkan tetap dilakukan sesuai prosedur yang ada.
LPT ini merupakan riset yang dikembangkan oleh FPIK UB bersama Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (FT UB) yang diketuai oleh Ir. Muhammad Fauzan Edy Purnomo, S. T., M. T., Ph. D. Riset ini mendapatkan pendanaan hibah dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UB.
Pihak CMC menjadi mitra kerjasama dan mendapatkan hibah 2 buah LPT. Hibah alat ini diharapkan dapat meningkatkan dan memenuhi kebutuhan listrik harian serta mendukung pendayagunaan potensi ekowisata di kawasan konservasi di CMC.
Sejauh ini, pihak CMC merespon secara positif terhadap LPT yang diberikan dan diharapkan akan terus dikembangkan dan diperbanyak jumlahnya. (tis)