Kanal24 – Melihat Potensi ekonomi dari sektor kemaritiman di Indonesia yang sangat besar, terutama di bidang akuakultur, Program Studi Budidaya Perairan Universitas Brawijaya menggelar kegiatan lokakarya yang mengundang perwakilan Program Studi Budidaya Perairan dan Akuakultur dari seluruh Universitas di Indonesia pada Senin (28/11/2022) yang di gelar di Senyum Hotel Kota Batu.
Kegiatan ini dilakukan untuk menjadi wadah formal bagi Program Studi Budidaya Perairan dan Akuakultur seluruh Indonesia untuk bisa berkomunikasi satu sama lain dalam membahas mengenai kurikulum dan program terbaik untuk mendorong potensi optimal maritim Indonesia. Salah satunya adalah mendukung program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) terutama bagi mahasiswa S1 Budidaya Perairan seluruh Indonesia agar menjadi individu yang memiliki kompetensi tinggi dan diharapkan dapat membentuk solusi-solusi inovatif mengenai permasalahan budidaya perairan di Indonesia.
Andi Kurniawan S.Pi., M. Eng., D. Sc., sebagai wakil dekan akademik Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Brawijaya mengatakan bahwa lokakarya ini merupakan langkah awal upaya dari dunia akademik dalam membangkitkan potensi kemaritiman agar Indonesia menjadi poros maritim dunia.
“Pada prinsipnya kalau kita ingin melihat bagaimana memaksimalkan semua potensi itu mau tidak mau yang harus kita lakukan adalah kolaborasi memperkuat satu sama lain karena tadi disebut oleh ketua panitia, perwakilan yang hadir berasal dari Indonesia barat, tengah dan timur yang pasti kondisi dan potensinya berbeda-beda, ” ungkapnya
Ia juga menekankan bahwa dengan kolaborasi dapat merumuskan pondasi-pondasi dasar dalam kurikulum dan kegiatan yang harus dikawal dalam MBKM pada perguruan tinggi ataupun sekolah tinggi yang mempunyai program studi Budidaya Perairan dapat saling bersinergi. Menurutnya, Ini sangat selaras dengan amanat UU No. 11 tahun 2019 yang mengamanatkan kolaborasi untuk melahirkan kreasi cipta atau inovasi,” jelas Andi
Selain membahas mengenai pembentukan wadah komunikasi antar program studi Budidaya Perairan se-Indonesia, agenda lain dari acara ini juga memberikan laporan perkembangan mahasiswa Budidaya Perairan dalam melaksanakan program MBKM di Universitas masing-masing. Dalam sesi sharing implementasi MBKM, Ketua Prodi Budidaya Perairan dari seluruh Indonesia menjelaskan mengenai hambatan pelaksanaan dan pentingnya keikutsertaan mahasiswa dalam program tersebut.
Ketua Pelaksana kegiatan sekaligus Ketua Prodi Budidaya Perairan Universitas Brawijaya, Wahyu Endra Kusuma S.Pi., MP., D. Sc., menjelaskan mengenai pentingnya bagi seorang mahasiswa untuk ikut berpartisipasi menjalankan program MBKM.
“Program MBKM ini menjembatani kebutuhan dunia industri dengan dunia akademik, jadi mahasiswa dalam satu atau dua semester memiliki kesempatan untuk belajar di luar prodi dengan mendapatkan pengalaman langsung di dunia industri langsung. Mereka akan jadi tahu apa yang harus dilakukan dan keahlian apa yang harus ditingkatkan. Tidak hanya hardskill tetapi softskill juga sangat penting, keterampilan berkomunikasi, kepemimpinan, bernegosiasi dan seterusnya. Mereka juga akan mendapatkan pengalaman langsung dilapangan jadi inovasi-inovasi yang seperti ini yang sedang dilakukan oleh semua pihak,” ungkap Wahyu
Disisi lain beberapa peserta lokakarya juga mendiskusikan mengenai tantangan yang dihadapi mahasiswa dalam menjalani program MBKM ini salah satunya adalah mengenai konversi dan pengakuan dari program pembelajaran diluar prodi dengan skema kurikulum dalam prodi.
“Awalnya memang hambatan pasti ada dan cukup banyak terutama dari skema-skema yang berbeda jauh dengan kami contohnya seperti Kampus Mengajar. Di Kampus Mengajar nilai mahasiswa dikonversi seperti apa dan bagaimana pengakuannya sulit,” ungkap Dr. Hany Handajani, S. Pi., M. SI., Ketua Prodi Budidaya Perairan Universitas Muhammadiyah Malang.
Menurutnya dengan dukungan universitas melihat dari profil lulusan, yang banyak yang menjadi dosen atau guru disitulah proses Kampus Mengajar bisa ditarik sebagai suatu program yang ada di prodi. Kemudian dapat dilihat capaian penilaian dari masing-masing mata kuliah yang bisa saling dikaitkan
Kegiatan kali ini sukses diikuti oleh 44 perwakilan perguruan tinggi program studi Budidaya Perairan dari seluruh wilayah Indonesia.(aan)