Kanal24, Malang – Demi mempertemukan akademisi, peneliti, dan praktisi terkemuka untuk bertukar dan berbagi pengalaman dan hasil penelitian mereka tentang semua aspek Kewirausahaan, Inovasi, dan Kreativitas, Fakultas Vokasi Universitas Brawijaya (UB) menggelar 2nd ICASVE (International Conference on Applied Science for Vocational Educational) yang digelar di Gedung Widyaloka UB pada hari Kamis (1/12/2022) secara hybrid.
Acara yang dihadiri oleh pimpinan UB, dosen, dan mahasiswa UB ini mengangkat tema “Implementation of Applied Sciences for Prosperity and Sustainability” dengan menghadirkan beberapa pembicara, yaitu pembicara dari Kyushu University, Japan, Prof. Taketoshi Ushiama, dari Universitas Brawijaya, Prof. Ir. Wayan Firdaus Mahmudy, S.Si., M.T., Ph.D., dari Universiti Kebangsaan Malaysia, Dr. Noor Hasni Juhdi (DBA), dari Capiz State University Sigma Satelite College – The Philippines, Prof. Jhonnei J. Abalajon, MSHRM, dan dari University of Management and Technology (UMT) Lahore – Pakistan, Dr. Hafiz Syed Mohsin Abbas.
ICASVE 2022 ini merupakan konferensi internasional tentang Kewirausahaan, Inovasi, dan Kreativitas 2022 yang bertujuan untuk mempertemukan akademisi, peneliti, dan praktisi terkemuka untuk bertukar dan berbagi pengalaman dan hasil penelitian mereka. Konferensi ini juga menyediakan platform interdisipliner utama bagi para peneliti, praktisi, dan pendidik untuk mempresentasikan dan mendiskusikan inovasi, tren, dan kekhawatiran terbaru, serta tantangan praktis yang dihadapi dan solusi.
International Conference on Applied Science for Vocational Educational (Sukana/Kanal24)
“Konferensi ini adalah salah satu rangkaian dari lustrum XII UB untuk mewadahi para presenter baik dari dalam maupun luar negeri yang memang concern terhadap bidang applied science atau ilmu terapan dan tidak menutup kemungkinan juga beberapa jenis lintas disiplin ilmu dari berbagai jenis ilmu baik di Universitas Brawijaya maupun di luar negeri,” kata Wakil Ketua Seminar ICASVE 2022, Titi Ayu Pawestri, ST.,MT.
Titi menambahkan bahwa seminar ini diadakan guna mewadahi beberapa seminar internasional dan jurnal dimana mengambil tema penerapan dari ilmu terapan untuk kemakmuran keberlanjutan.
Selain lima pembicara, Titi juga menyampaikan bahwa konferensi ini juga diikuti oleh 27 presenter dan 350 partisipan dari 11 negara, seperti Indonesia, Filipina, Jepang, Pakistan, Bangladesh, Malaysia, Sri Lanka, Ghana, Thailand, Ethiopia, dan South Africa.
Seminar ini menjadi ajang sharing presenter termasuk partisipan. Selain itu, seminar ini juga menjadi seminar kedua setelah dua tahun digelar, yakni seminar pertama digelar pada tahun 2020 secara daring atau online.(nid)