Kanal24, Malang – Sebagai salah satu upaya pelestarian lingkungan hayati, Universitas Brawijaya dalam kegiatan Tetengger Bumi yang merupakan rangkaian Lustrum ke-12 Universitas Brawijaya melakukan penanaman ratusan pohon di Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur (10/12/2022).
Rektor Universitas Brawijaya, Prof. Widodo, S.Si., M.Si., Ph.D.Med.Sc mengatakan kegiatan Tetengger Bumi ini merupakan upaya memberikan contoh dan mengajak masyarakat untuk konsisten melaksanakan konservasi tanaman melalui proses penanaman dan penghijauan.
“Kita mengajak kepada semua masyarakat untuk tetap memperhatikan alam, menanam kembali tanaman-tanaman langkah sebagai sumber daya hayati dan kemudian melestarikan tempat-tempat daerah resapan air yang ada di daerah sekitar malang,” jelasnya.
Sebelumnya, Tetengger Bumi merupakan rangkaian kegiatan Lustrum ke-12 dan kegiatan rutin tahunan Universitas Brawijaya. Bedanya, tahun ini Tetengger Bumi digelar di lahan baru Universitas Brawijaya yang berlokasi di Kepanjen.
“Lahan ini masih baru diserahkan Pemerintah Kepanjen ke Universitas Brawijaya dan ini sebagai wujud kepemilikan kita, wujud kepedulian kita dimana jika sebelumnya melakukan penanaman beton maka ini adalah penanaman pohon yang akan sustainable untuk kelangsungan hidup kita,” jelas Dekan Fakultas Vokasi Prof. Dr. Unti Ludigdo, Ak.
Prof. Unti Ludigdo usai melakukan penanaman pohon bersama civitas UB (Sukana/Kanal24)
Menurutnya, UB memberikan contoh dan teladan kepada masyarakat bahwa menanam pohon sama pentingnya dengan menanam beton konstruksi.
“Target kita di lokasi ini 300 pohon dengan berbagai jenis pohon langka namun untuk kesempatan kali ini kita tanam 100 pohon dengan berbagai jenis dari kenitu, mundu, manggis, kepel hingga jambu darsono nanti sambil berjalan kalau ada yang belum tertanam disini sementara akan kita temukan dan kita lanjutkan,” ungkapnya.
Prof. Unti mengatakan pelestarian ini dapat meningkatkan kesadaran civitas akademika UB dan masyarakat luas untuk menjaga lingkungan dan bumi guna meningkatkan kesejahteraan hidup.
“Kita harus peduli kepada lingkungan, bumi harus kita rawat, kita hijaukan, dan disitulah air nanti akan kita dapatkan, buah-buahan, dan juga bahan makanan. Kita tidak boleh egois terhadap sumber kehidupan yang menghidupi kita ini,” pungkasnya. (Agt)