KANAL24, Malang – Wakil Bupati Malang Didik Gatot Subroto meminta kepada warga Desa Srimulyo Dampit untuk menjaga dan memelihara tanaman yang diberikan oleh Universitas Brawijaya dalam program Tetenger Bumi 2022. Hal tersebut disampaikan Didik ketika memberikan sambutan pada program Tetenger Bumi dalam rangka Lustrum UB ke -12 yang berlangsung pagi tadi, Sabtu (17/12/2022).
“Program Tetenger Bumi ini sangat bagus apalagi untuk lokasi dan jenis pohon sudah dilakukan kajian terlebih dahulu agar tepat sasaran sehingga saya meminta kepada semua pihak terutama warga disini untuk menjaga dan memelihara secara bersama,” kata Didik.
Program Tetenger Bumi ini menurutnya merupakan ihtiar bersama dan kolaborasi antara perguruan tinggi, pemerintah daerah dan juga masyarakat beserta kelompok tani agar nantinya wilayah malang selatan terutama Desa Srimulyo memiliki area hijau yang menjadi daerah tangkapan air serta memiliki museum tanaman nusantara.
Baca Juga : Tetenger Bumi UB Jaga Daerah Tangkapan Air Malang Selatan
Keberadaan museum tanaman ini penting sebagai bagian dari pelestarian aneka tanaman asal Indonesia yang dapat menjadi pembelajaran penting bagi generasi mendatang.
“Ini bukan saja soal konservasi namun juga bernilai ekonomi dan pembelajaran bagi generasi mendatang agar mereka mengenal berbagai pohon asal nusantara yang sudah mulai langka. Upaya UB ini sangat bagus,” lanjutnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya dala rangka lustrum Universitas Brawijaya yang ke-12 menggelar program Tetenger Bumi yang dilaksanakan di Panggungrejo Kepanjen pekan lalu dan Desa Srimulyo pada hari ini. Sebanyak 2000 tanaman yang diantaranya berbagai pohon nusantara yang sudah langka ditanam di desa ini.
Baca Juga : Tetengger Bumi Lustrum ke 12,UB Tanam Ratusan Pohon
Inisiator Tetenger Bumi UB yang juga dosen Filkom Tibyani menjelaskan bahwa beberapa pohon nusantara langka yang ditanam adalah buah kepel, genitu, sawo ijo, manggis, juwet,mundung, mundu.
“Ada beberapa pohon langka yang kita tanam sebagai konservasi dan pelestarian seperti kepel, genitu, sawo ijo, manggis, juwet, mundu, mundung,” ujarnya.
Dengan mulai ditanamnya pohon-pohon tersebut diharapkan masyarakat kembali mengenal jenis dan buah dari tanaman nusantara agar tidak hilang dan tetap lestari.
Tetenger Bumi di Desa Srimulyo dihadiri langsung oleh Rektor UB Prof. Widodo beserta jajaran, Ketua Panitia Lustrum XII UB Prof Unti Ludigdo, Wakil Bupati Malang Didik Gatot Subroto beserta jajaran serta dinas terkait dan masyarakat setempat. (sdk)