KANAL24, Malang – Perusahaan yang bergerak di industri makanan bayi, PT Hassana Boga Sejahtera Tbk ( NAYZ ), berencana melakukan penawaran umum perdana saham (IPO) untuk dapat menghimpun dana publik maksimal Rp61,2 miliar.
Berdasarkan Prospektus Awal atas rencana IPO NAYZ yang dipublikasikan Senin (2/1/2022), perusahaan pemilik brand Nayz itu akan menawarkan saham sebanyak 510 juta lembar bernilai nominal Rp10 per saham atau setara dengan 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah IPO.
Adapun harga penawaran awal (book building) saham NAYZ dibanderol pada kisaran Rp100-120 per saham, sehingga melalui aksi korporasi ini perseroan berharap bisa meraup dana masyarakat sekitar Rp51 miliar sampai Rp61,2 miliar.
Periode book building dilakukan selama kurun 2-11 Januari 2023 dan NAYZ berharap rencana IPO ini bisa mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 24 Januari 2023. Sehingga, pelaksanaan penawaran umum bisa dilakukan pada 26-31 Januari 2023.
Selain melakukan IPO, perseroan juga menerbitkan 510 juta Waran Seri I yang menyertai saham baru NAYZ atau sebanyak 25 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran IPO.
Waran Seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi pemegang saham baru NAYZ yang namanya tercatat di Daftar Pemegang Saham pada Tanggal Penjatahan.
Setiap pemegang 1 saham berhak memperoleh 1 waran dan setiap 1 waran memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham NAYZ , dengan harga pelaksanaan Rp125 per lembar. Sehingga, dana yang bisa dihimpun melalui penerbitan waran ini sebesar Rp63,75 miliar.
Manajemen NAYZ maupun PT Surya Fajar Sekuritas selaku penjamin pelaksana emisi Efek berharap penjatahan bisa dilakukan pada 31 Januari 2023, pendistribusian saham dan waran secara elektronik (Tanggal Emisi) pada 1 Februari 2023 dan pencatatan di BEI pada 2 Februari 2023.(sdk)